Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 25-09-2012
Banyak yang menyatakan,
bahwa kemampuan public speaking itu adalah bakat, sehingga tidak semua
orang bisa menjadi public speaker yang handal. Tapi sebenarnya untuk
punya kemampuan public speaking bisa dari berbagai cara. Satu
diantaranya adalah berawal dari mengagumi kemudian meniru seorang public
speaker yang bagus. Artinya, semua orang punya potensi menjadi public
speaker yang handal.
Sebagai contoh, di tempat pelatihan Public Speaking yang kami adakan, ada seorang yang kemampuan public speakingnya lebih dari pada yang lainnya. Demikian juga dengan keberanian menghadapi public. Peserta ini punya keberanian lebih tinggi daripada yang lainnya.
Setelah dialog dengan peserta ini beberapa saat, saya menemukan kenapa ia punya kemampuan lebih dibanding dengan peserta lain. Peserta ini bercerita, waktu kecil dulu, ia selalu mengagumi gaya bicara bapaknya yang seorang guru SD. Bahkan pada hari-hari tertentu waktu masih berusia 4 sampai 5 tahun, ia ikut ayahnya dan duduk di kelas Sekolah Dasar tempat ayahnya mengajar. Waktu itu, ia sangat menikmati gaya bicara ayahnya dalam menerangkan pelajaran ke siswa. Tidak sampai di situ saja, ia juga sempat kagum bagaimana ayahnya bergurau dengan anak-anak didiknya di Sekolah Dasar. Pada perjalanan selanjutnya, ketika Peserta ini sudah sekolah di sekolah dasar dan SMP, ia seringkali melihat ayahnya memimpin rapat penting di tingkat Desa bahkan di tingkat kecamatan yang selalu ambil bagian berbicara dengan ide-ide kreatifnya. Sedangkan di organisasi kepemudaan Karang Taruna, pada saat ia jadi anggotanya, ayahnya menjadi pembina karang taruna. Pada saat yang sama sang peserta ini juga sudah mulai berani berbicara di forum karang taruna, jadi MC, jadi Moderator Rapat, ikut lomba pidato dll. Klop sudah. Yang lebih terkesan lagi, pernah suatu waktu sang peserta ini dan ayahnya bermain ludruk di atas panggung. Waktu itulah dia punya kesempatan berdialog, dan berinteraksi langsung dengan ayahnya dengan menggunakan berbagai gaya bahasa dan gaya komunikasi. Semua ini menjadikan dirinya punya kelebihan public speaking dibanding dengan peserta lain.
Mari kita lihat, apakah proses di atas masuk dalam pembelajaran dan pengembangan diri. Dalam bukunya yang berjudul Kekayaan Harmoni, james Arthur Ray satu diantara guru dalam buku The Secret menyatakan. Kalau ingin mengubah diri anda dari yang sekarang anda harus menggunakan rumus 3 untuk 3. Pertama masukan keinginan anda dalam pikiran. Yang kedua masukan dalam perasaan. Dan yang ketiga mulailah wujudkan keinginan anda dalam tindakan tindakan.
Tanpa dirasakan oleh peserta ini, sebenarnya ia sedang melakukan proses pembelajaran Public Speaking dengan menggunakan teori 3 untuk 3. Pada waktu ia ikut ayahnya dan mengagumi ayahnya, sebenarnya sedang terjadi proses yang pertama yaitu memasukan kekaguman dan kebanggan pada ayahnya ke dalam pikiranya. Kalau kita kagum pada sesuatu, itu sebenarnya kita juga sedang menginginkan hal yang sama untuk diri kita. Ketika dia menikmati gaya bicara ayahnya, ia sudah masuk dalam proses yang kedua yaitu melibatkan perasaanya. Nah pada waktu ia sudah mulai ikut bicara di forum dan jadi moderator rapat maka ia sudah masuk yang ketiga yaitu tindakan. 3 untuk 3 ini bisa anda jadikan cara untuk meningkatkan kemampuan public speaking anda. Selamat mencoba.
Sebagai contoh, di tempat pelatihan Public Speaking yang kami adakan, ada seorang yang kemampuan public speakingnya lebih dari pada yang lainnya. Demikian juga dengan keberanian menghadapi public. Peserta ini punya keberanian lebih tinggi daripada yang lainnya.
Setelah dialog dengan peserta ini beberapa saat, saya menemukan kenapa ia punya kemampuan lebih dibanding dengan peserta lain. Peserta ini bercerita, waktu kecil dulu, ia selalu mengagumi gaya bicara bapaknya yang seorang guru SD. Bahkan pada hari-hari tertentu waktu masih berusia 4 sampai 5 tahun, ia ikut ayahnya dan duduk di kelas Sekolah Dasar tempat ayahnya mengajar. Waktu itu, ia sangat menikmati gaya bicara ayahnya dalam menerangkan pelajaran ke siswa. Tidak sampai di situ saja, ia juga sempat kagum bagaimana ayahnya bergurau dengan anak-anak didiknya di Sekolah Dasar. Pada perjalanan selanjutnya, ketika Peserta ini sudah sekolah di sekolah dasar dan SMP, ia seringkali melihat ayahnya memimpin rapat penting di tingkat Desa bahkan di tingkat kecamatan yang selalu ambil bagian berbicara dengan ide-ide kreatifnya. Sedangkan di organisasi kepemudaan Karang Taruna, pada saat ia jadi anggotanya, ayahnya menjadi pembina karang taruna. Pada saat yang sama sang peserta ini juga sudah mulai berani berbicara di forum karang taruna, jadi MC, jadi Moderator Rapat, ikut lomba pidato dll. Klop sudah. Yang lebih terkesan lagi, pernah suatu waktu sang peserta ini dan ayahnya bermain ludruk di atas panggung. Waktu itulah dia punya kesempatan berdialog, dan berinteraksi langsung dengan ayahnya dengan menggunakan berbagai gaya bahasa dan gaya komunikasi. Semua ini menjadikan dirinya punya kelebihan public speaking dibanding dengan peserta lain.
Mari kita lihat, apakah proses di atas masuk dalam pembelajaran dan pengembangan diri. Dalam bukunya yang berjudul Kekayaan Harmoni, james Arthur Ray satu diantara guru dalam buku The Secret menyatakan. Kalau ingin mengubah diri anda dari yang sekarang anda harus menggunakan rumus 3 untuk 3. Pertama masukan keinginan anda dalam pikiran. Yang kedua masukan dalam perasaan. Dan yang ketiga mulailah wujudkan keinginan anda dalam tindakan tindakan.
Tanpa dirasakan oleh peserta ini, sebenarnya ia sedang melakukan proses pembelajaran Public Speaking dengan menggunakan teori 3 untuk 3. Pada waktu ia ikut ayahnya dan mengagumi ayahnya, sebenarnya sedang terjadi proses yang pertama yaitu memasukan kekaguman dan kebanggan pada ayahnya ke dalam pikiranya. Kalau kita kagum pada sesuatu, itu sebenarnya kita juga sedang menginginkan hal yang sama untuk diri kita. Ketika dia menikmati gaya bicara ayahnya, ia sudah masuk dalam proses yang kedua yaitu melibatkan perasaanya. Nah pada waktu ia sudah mulai ikut bicara di forum dan jadi moderator rapat maka ia sudah masuk yang ketiga yaitu tindakan. 3 untuk 3 ini bisa anda jadikan cara untuk meningkatkan kemampuan public speaking anda. Selamat mencoba.
0 komentar:
Posting Komentar