Selain belajar cara meghormat sesuai adat budaya Korea Selatan, kita juga belajar tentang budaya
pali-pali(bahasa Korea Selatan) kalau kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti cepat-cepat dalam bekerja. Instruktur kami di hari kedua
kami di Korea Federation Smal and Mediaum Business (KFSB) berpesan, "Nanti kalau di tempa bekerja pasti akan sering
terdengar kata pali-pali". Ini artiya adalah kalimat perintah yang
berarti cepat-cepat. Dan nampaknya aku juga sudah merasakan kebenaran
pesan instruktur ini. Karena dalam 1 sampai 2 hari ini, kami semua sudah sangat sering
mendengar kata pali-pali ini. Kata-kata ini kita dengar antara lain, pada waktu
senam pagi, persiapan pada waktu kami mulai belajar di Hall, juga
pada waktu kami berjalan dari kamar menuju kelas tempat kami belajar,
juga diiringi kata "pali-pali" (cepat-cepat).
Belakangan hari, pada waktu aku sudah bekerja,
aku juga merasakan hampir setiap saat kami selalu mendengar kata
pali-pali (cepat-cepat). Budaya ini belum pernah ada di Indonesia. Yang
ada di Indonesia justru malah bertentangan dengan kata ini. Yaitu "kebat
keliwat" (cepat tapi ada yang terlewatkan), sehingga akhirnya muncul
istilah alon-alon waton kelakon (pelan-pelan asalkan terlaksana dengan
baik). Nah, di Korea Selatan selalu kita dengar setiap saat. Jadi seperti wabah. Semua orang terkena wabah Pali-Pali (cepat-cepat), akibatnya sungguh luar biasa. Semua orang berusaha secepat cepatnya menyelesaikan pekerjaanya, bahkan berjalanpun jarang sekali ada yang santai, selalu berjalan cepat.Tidak saja Unik dan Menarik budaya yang satu ini, tapi juga berimbas positif pada kinerja masyarakat Korea Selatan secara keseluruhan.
Belakangan hari aku juga tahu, ternyata budaya
pali-pali ini membuat warga Korea Selatan tidak lagi bersantai dalam
mengerjakan sesuatu, tapi cepat dan bergegas. Bhakan menyeberang jalan
sekalipun haru cepat-cepat. Pali-pali, benar-benar budaya yang hebat
yang bisa membuat bangsa Korea jadi seperti sekarang ini.
(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan/ photo.mutiarapertiwi.blogspot.com)
0 komentar:
Posting Komentar