Pusat Pelatihan Bisnis?Action COACH 13-09-2012
Minggu
sore sekitar jam 2 siang, saya dan beberapa teman yang berasal dari
Indoesia yang bekerja di Korea Selatan bersama-sama jalan jalan ke kota
suwon. Sore itu sangat cerah, udara juga masih cukup segar karena perubahan
dari musim semi ke musim panas. Dari perusahaan, kami berjalan melewati jalan
pintas setapak kemudian menyebrang jalan dan melewati Kompleks Apartemen
Sinamusil. Setelah itu kami berdiri di halte. Ini merupakan kali pertama Aku
naik transportasi umum di Korea selatan. Waktu menunggu di Halte, Kami berempat
yang baru datang di Korea Selatan agak Canggung, karena kami menunggu di
sebelah kanan jalan. Tidak seperti di Indonesia dengan Halte berada di sebelah
kiri jalan. Di Korea Selatan, Halte berada di sebalah kanan jalan, karena
kemudi kendaraan berada di sebelah kiri, sehingga semua kendaraan berjalan di
lajur kanan. Sambil menunggu bus yang datang, Sukardi temn kami yang sudah
lebih awal tinggal di Korea selatan yang paling senior diantara kami
berdelapan membagikan uang koin 500 won kepada kami masing masing dapat 1 koin.
"Untuk apa uang ini
mas?'" tanyaku bingung
"Ya
untuk bayar bus.....
nanti kalian bayar sendiri-sendiri ya, biar kalian tahu rasanya bayar
bus di
sini he he he" Jawab Sukardi sambil tersenyum yang diikuti tawa
teman-teman lainya yang sudah 3 bulan di Korea Selatan ini. Sementara
saya sendiri baru 1 minggu.
Begitu bus datang, semua calon
penumpang yang ada di halte antri dengan tertib masuk ke melalui pintu depan
bus yang baru datang. Di Korea Selatan ini, Pintu depan bus hanya digunakan
untuk masuk, sedangkan pintu belakang hanya digunakan untuk keluar. Jadi tidak
ada orang berdesak-desakan antara yang akan masuk dan keluar seperti yang
terjadi di Indonesia. Semua bus menggunakan pintu otomatis. Dan begitu kami
berada di pintu depan bus, di sebelah Driver ada kotak terbuat dari kaca
plastik. Ke kotak itulah satu persatu penumpang membayar ongkos dengan uang
koin. Kalapun ada penumpang yang butuh kembalian, maka sopir tinggal menekan
salah satu tombol, maka uang kembalian akan keluar dari kotak itu. Tapi kalau
ada yang membayar dengan uang yang terlalu besar. Biasanya driver akan
mengingatkan supaya tidak diulangi lagi, karena akan mengganggu antrian
penumpang. Sesudah semua penumpang masuk ke dalam Bus, pintu segera ditutup
secara otomatis dan bergerak ke arah Suwon.
" Mas... di Korea Selatan ini
tidak ada yang bekerja sebagai Kondektur dan Kenek kendaraan ya... he he
he". kata maryono sambil tertawa ringan kepadaku. Akupun tersenyum
menanggapi perkataan Maryono.
Dan memang, di dalam bus ini
tidak ada kenek dan kondektur. Karena Bus ini cukup dijalankan Driver
sendirian. Begitu mendekati Halte, ada suara otomatis dari Bus yang menerangkan
lokasi Halte yang ada di depan. kalau penumpang akan berhenti, tinggal menekan
tombol yang ada di dekat kaca bus, maka bus akan berhenti di Halte Depan. Tentu
saja informasi itu dalam bahasa Korea Selatan. Begitu seterusnya sampai di
pemberhentian terakhir di Suwon. Selain itu, di dinding bus, biasanya juga ada
peta perjalanan bus berikut halte-halte yang akan dilewati. Jadi sangat
memudahkan para penumpang.
Bus di Korea Selatan ini terbagi
dalam beberapa kelas. Bus yang aku tumpangi saat ini kelas biasa. Jadi ada
sebagian yang kebagian tempat duduk, ada sebagian berdiri dan disediakan
pegangan tangan yang menempel di di pipa besi yang melintang di bawah atap bus.
Tapi ada bus yang semua
penumpang duduk, tapi harganya agak mahal. Dan biasanya untuk antar kota.
Itupun tempat duduknya 2 di kiri dan 2 di kanan. Tidak ada 2 dan 3 seperti di
tempat kita. Yang penting lagi, tidak ada angkutan mikrolet atau minibus atau
yang lebih kecil dari bus. Kecuali Taxi.
(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan)
0 komentar:
Posting Komentar