Selasa, 16 Oktober 2012

Tataplah Audience, jangan tatap langit-langit!

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 16-10-2012
Seringkali kita melihat orang menyampaikan pidato atau sambutan kepada begitu banyak audience atau hadirin di hadapannya. Tapi tatapan mata orang yang menyampaikan sambutan atau pidato, justru memandang ke arah langit-langit. Tentu saja ini menjadi satu sabutan atau pidato yang kurang berkualitas. Karena satu diantara sekian banyak cara untuk sukses menyampaikan sambutan atau pidato adalah adanya kontak mata antara pemberi sambutan dan hadirin yang ada di depanya. Dengan memandang hadirin maka keberadaan hadirin atau audience merasa dihargai. Sedangkan sebaliknya, dengan memangdang ke arah lain selain hadirin, misalnya ke arah samping kanan-kiri atau atas, sama saja dengan tidak menghargai audience, sekaligus sama saja dengan menganggap audience tidak ada. Kalau kita bandingkan dengan dialog dalam kelompok kecil, bisanya pembicara akan berani menatap atau memandang pada setiap orang yang ada di kelompok kecil itu. Tapi dalam dialog dengan audience yang berjumlah sedang atau besar, maka terjadi penurunan kualitas kontak mata antara pembicara dan audience. Alasan utama hilangnya kontak mata ini bisanya untuk menghindari kegugupan. Tapi yang terjadi justru malah penampilan yang kurang meyakinkan. Untuk menghilangkan kegugupan, maka usahakan tetap memandang audience perbagian. Misalkan beberpa menit pandanglah audience yang ada di samping kanan anda, kemudian tengah dan kiri. Atau kombinasi, depan, tengah dan belakang.    

(Business Relation Action Agung Kurniawan)

0 komentar:

Posting Komentar