Seringkali
kita melihat orang menyampaikan pidato atau sambutan kepada begitu
banyak audience atau hadirin di hadapannya. Tapi tatapan mata orang yang
menyampaikan sambutan atau pidato, justru memandang ke arah
langit-langit. Tentu saja ini menjadi satu sabutan atau pidato yang
kurang berkualitas. Karena satu diantara sekian banyak cara untuk sukses
menyampaikan sambutan atau pidato adalah adanya kontak mata antara
pemberi sambutan dan hadirin yang ada di depanya. Dengan memandang
hadirin maka keberadaan hadirin atau audience merasa dihargai.
Sedangkan sebaliknya, dengan memangdang ke arah lain selain hadirin,
misalnya ke arah samping kanan-kiri atau atas, sama saja dengan tidak
menghargai audience, sekaligus sama saja dengan menganggap audience
tidak ada. Kalau
kita bandingkan dengan dialog dalam kelompok kecil, bisanya pembicara
akan berani menatap atau memandang pada setiap orang yang ada di
kelompok kecil itu. Tapi dalam dialog dengan audience yang berjumlah
sedang atau besar, maka terjadi penurunan kualitas kontak mata antara
pembicara dan audience. Alasan utama hilangnya kontak mata ini bisanya
untuk menghindari kegugupan. Tapi yang terjadi justru malah penampilan
yang kurang meyakinkan. Untuk
menghilangkan kegugupan, maka usahakan tetap memandang audience
perbagian. Misalkan beberpa menit pandanglah audience yang ada di
samping kanan anda, kemudian tengah dan kiri. Atau kombinasi, depan,
tengah dan belakang.
(Business Relation Action Agung Kurniawan)
0 komentar:
Posting Komentar