Minggu, 08 Juli 2012

Siapa yang butuh Pelatih?

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach  09-07-2012
Kalau kita punya tim sepak bola dalam turnamen Gala Desa dalam peringatan Kemerdekaan RI di bulan Agustus, tentu kita tidak perlu repot-repot mencari pelatih sepak bola yang profesional. Tapi cukup mencari paman, pak de, tetangga 1 RT untuk mendampingi berlatih dan bertanding. Tapi kalau Tim Nasional yang akan berlaga di Laga AFC, ya... tentu saja, membutuhkan pelatih yang benar-benar profesional. Dari sisi kita yang akan dilatih harus, ada keiinginan/hasrat yang kuat untuk jadi pemenang/juara di bidangnya. 
Demikian juga dalam hal berbisnis, kalau kita hanya bisnis sambilan atau sambil lalu, ya tidak perlu pelatih, wong... hanya sambil lalu. Tapi kalau kita benar-benar ingin jadi pemenang dalam bisnis kita, tentu.. kita memerlukan pelatih/coach untuk memandu kita ke arah yang tepat. Ingat.... pelatih tugasnya adalah menunjukan kita hal hal yang memang tidak bisa kita lihat karena keterbatasan kita. Jadi meski sama-sama bisnis, tapi kalau tidak punya hasrat untuk menang, memang tidak perlu pelatih. Untuk apa punya pelatih.... wong dari hatinya sendiri tidak ingin menang. sehebat apapun pelatih bisnis anda, kalau ada tidak punya hasrat untuk menang, maka bisnis anda juga tidak akan bisa menang.
Bagaiamana dengan pelatih? apakah juga akan memilih milih orang yang akan dilatih?.... jawabnya... ya. Karena sebagai seorang pelatih, tentu saja tidak ingin anak asuhnya kalah. karena itulah, seorang pelatih akan memilih anak didiknya yang benar-benar punya hasrat. Contoh, pelatih-pelatih sepak bola yang ternama, pasti akan memilih-milih pemainya. Sehingga menjelang musim laga, semua pelatih sibuk menjual dan membeli pemain. Harapanya, dengan materi yang sangat baik (hasrat pemain yang sangat kuat jadi juara, maka hasilnya akan maximal). Demikian juga dengan Pelatih Bisnis/Coach. Di tahap awal, juga akan memilih peserta yang benar-benar punya hasrat kuat untuk memenangkan bisnis.
Secara singkat bisa saya tuliskan. Kalau anda ingin punya pelatih bisnis dan succes, maka secara internal anda harus :
  1. Menghindari kalimat "I Know, I know.... i know". artinya kalau anda dikritik dan diberikan masukan pelatih bisnis anda. Anda jangan  bilang "I Know". Karena yang di perlukan bukan tahu atau tidak, tapi sudah dikerjakan atau belum.
  2. Jangan jadi mister "Tunda". Artinya, jangan menunda-nunda mengerjakan instruksi yang diberikan pelatih bisnis anda. Penundaan akan menjadi awal kegagalan di bisnis.
  3. Mr "No Hope". Jangan jadi orang yang putus asa. Kalau anda dalam kondisi putus asa, sehebat apapun coach bisnis anda, tidak akan mampu membangkitkan bisnis anda. Karena kebangkitan seseorang hanya bisa dimulai dari disi sendiri, bukan orang lain.      
Mudah-mudahan dengan tips ini, anda bisa menentukan kapan anda harus punya pelatih bisnis/coach dan kapan anda tidak memerlukan.

(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan, photo ongisnade.co.id )  

0 komentar:

Posting Komentar