Kamis, 18 Oktober 2012

Menyeleraskan Suksesi Family Business

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 18-10-2012
Setiap generasi punya zamannya sendiri, dan setiap generasi juga punya adat, budaya yang tidak sama persis. Demikian juga dalam dunia bisnis. Setiap generasi yang satu dengan generasi yang berikutnya punya cara pandang yang berbeda terhadap bisnis. Perbedaan cara pandang ini, karena lingkungan bisnis, ilmu pengetahuan, sosial budaya masing-masing generasi juga berbeda.

Contoh. Seorang founder sebuah bisnis yang sukses (dibuktikan dengan asset yang begitu besar, padahal dimulai dari nol) tidak bisa dipungkiri kemampuan bisnisnya. Tentu saja bisnisnya sudah dimulai sejak belasan bahkan puluhan tahun silam. Selama puluhan tahun sang founder langsung berkutat dengan bisnis, sehingga bukan ilmu dan teori bisnis saja yang dimiliki, tapi pengalaman juga. Sedangkan generasi berikutnya, biasanya lebih banyak ilmu bisnisnya tapi belum banyak pengalaman dan semangatnya cukup tinggi dan kadang-kadang meninggalkan kecermatan dan ketelitian karena ingin mengejar profit sebanyak dan secepat mungkin.

Nah.. pada saatnya untuk suksesi kepemilikan bisnis, biasanya akan terjadi perbedaan pandangan dalam mengelola bisnis antara sang founder bisnis dengan generasi penerusnya. Perbedaan pandangan ini kalau tidak dipertemukan dalam satu titik temu bisa membahayakan kelangsungan bisnis. Akibat yang paling parah, perbedaan pandangan semakin tajam membuat generasi berikutnya enggan meneruskan bisnis karena perbedaan cara mengelola bisnis. Sehingga, bisa jadi bisnis akan ditutup dengan sengaja karena generasi berikutnya tidak mau melanjutkan.

Coach Suwito Sumargo satu diantara business coach menyatakan, sebenarnya perbedaan pandangan semacam itu pada koridor tertentu masih bisa diselaraskan. Keberadaan actionCOACH ini, satu diantaranya mendampingi pemilik bisnis supaya terjadi suksesi kepemimpinan yang halus tanpa ada gejolak yang keras dalam sebuah bisnis.  

(Business Relation Action COACH Agung Kurniawan// photo :Coach Suwito Sumargo)

0 komentar:

Posting Komentar