Senin, 12 November 2012

Wanita Sukses and Sexy

Pusat Pelatihan Bisnis/Action COACH 12-11-2012
Wanita Sukses dan Sexy... semua wanita mendambakan ini. Inilah perbicangan sore di program Metro Female Career di Radio Metrofemale 88,5 FM. Perbincangan ini menghadirkan nara sumber Ibu Maria Budiono CFO Action Coach di Surabaya.

Menurut ibu Maria, ada 3 hal yang membuat wanita bisa termasuk dalam kelompok wanita yang sukses and sexy. 3 hal itu antara lain :

  1. Pertama adalah Atitude. Apakah atitude kita sebagai seorang wanita karier sudah baik?. Artinya apakah perilaku kita, sikap kita sudah dihormati dan menjadi panutan untuk klien kita. Klien dalam arti yang cukup luas. Bisa berarti customer kita, bisa juga staff kita.
  2. Kedua. Cas Flow/Money kita. Artinya, apakah kita sudah benar-benar bisa memenuhi kebutuhan kita. Atau pendek kita, kita tidak tergantung dengan pihak lain dalam memenuhi kebuthan ekonomi kita 
  3. Ketiga adalah networking. Kalau kita sudah bisa membuat networking, atau komunitas. Sudahkah kita bisa memberikan sesuatu masukan, Ilmu, dan gagasan pada komunitas yang kita ikuti atau yang kita bentuk.
 Acara yang dipandu penyiar "Dhina" ini akan terus menemani para pendengar metrofemale setiap hari senin pertama setiap bulan dari jam 3 sampai jam 4 sore.

Selasa, 30 Oktober 2012

10 Prinsip Kepemimpinan Brad Sugars (04)

Pusat Pelatihan Bisnis/Action COACH    31-10-2012
Prinsip Kepemimpinan ke 4 dari rumusan Brad Sugars adalah "membuat keputusan yang baik dan tepat waktu. Gunakan pemecahan masalah yang baik, pengambilan keputusan, dan perencanaan yang baik pula.

Melihat pada prinsip ke empat ini, ada benang merah sebuah siklus/perjalanan bisnis selam 1 periode. Karena dalam 1 periode ini, ada Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan, Evaluasi (perbaikan). 

Tentu sebagai seorang pimpinan harus punya sebuah perencanaan. Sesuatu aktivitas kalau sudah masuk dalam daftar perencanaan tentu sudah melalui proses pengambbilan keputusan. Proses pengambilan keputusan yang baik tentulah harus obyektif bukan subyektif(sesuai dengan keinginan pribadi). Keputusan yang obyektif di dasarkan pada obyek yang bersangkutan secara langsung. Obyek yang bersangkutan bisa jadi adalah product perusahaan, kepentingan konsumen. Di dalam bisnis, kalau kita bisa mengambil keputusan secara obyectif, maka ini akan bisa membuat customer kita merasa terlayani dengan baik/puas. Sehingga memberikan apresiasi yang baik juga. Apresiasi yang baik itu bisa dalam bentuk rekomendasi customer kita ke relasinya supaya berbisnis dengan kita. Begitu besar manfaat pengambilan keputusan yang baik. 1 hal lagi, pengambilan keputusan juga didasarkan pada Test and Measure (uji dan ukur). Jadi semuanya berdasarkan data-data yang akurat bukan berdasarka perasaan saja. Semua dalam bisnis, bisa diuji dan diukur.

Yang berikutnya terkait dengan, pelaksanaan. Segala sesuatu yang sudah direncanakan maka harus dilaksanakan. Nah... ketika pada waktu pelaksanaan akan muncul berbagai masalah. Dan ada kalanya sangat berpengaruh pada pelaksanaan aktivitas yang sudah direncanakan. Tentu saja, masalah yang ada tidak kemudian dibiarkan, tapi bagaimana masalah itu diselesaikan/pemecahan masalah. Bagaimana pemecahan masalah yang baik?

Ketika permasalahan itu muncul, seringkali seorang pemimpin tidak segera mencari jalan keluarnya, tapi saling menyalahkan, menunjuk siapa yang bersalah sehingga menyebabkan munculnya masalah ini. Sebagai seorang pemimpin yang punya prinsip kepemimpinan yang keempat ini, maka yang dilakukan adalah, melihat permasalahan secara obyektif, mengumpulkan berbagai kemungkinan/alternatif jalan keluarnya. Artinya, mendapatkan banyak solusi/jalan keluar dari berbagai masukan bawahan yang dapat dilaksanakan, tanpa harus menunjuk hidung siapa yang salah. Dengan cara seperti ini, maka semua team akan memberikan masukan. Inilah yang dimaksud dengan pemecahan masalah yang baik.

Coba bayangkan begitu masalah muncul, kemudian langsung menunjuk siapa yang bersalah, maka bukan jalan keluar yang didapatkan tapi semua anggota team akan saling menyalahkan satu sama lain. Nah... sikap yang berbeda dalam menghadapi masalah akan membawa dampak yang berbeda juga.

(Agung Kurniawan Redaksi wwwpusatpelatihanbisnis.blogspot.com)
 

PKL Dommpet dan PKL Sandal

Pusat Pelatihan Bisnis/Action COACH 31-10-2012
Suatu saat, saya berjalan-jalan di salah satu taman kota yang ada di Surabaya. Di salah satu sisi taman, nampak berjajar para pedagang kaki lima. Satu yang menarik perhatian adalah pedagang sandal untuk akum hawa, Sandalnya sangat artistic dengan motif hiasan batik. Penataanya juga rapi. Nah... tapi yang membuat saya agak heran adalah, sekitar dua jam saya mengamati dengan jarak yang agak jauh ternyata yang datang untuk melihat saja (belum sampai tahapan membeli) sangat jarang sekali. Ini yang jadi keheranan saya, padahal jumlah pengunjung taman itu begitu banyak.

Saya lanjutkan lagi perjalanan ke sudut taman yang lain tapi masih dalam satu taman. Ada pedagang dompet obralan yang menggelar dagangan dompetnya seenaknya saja di tikar plastik. Tapi yang melihat daganganya begitu banyak (dikerubuti). Saya kemudian mendekat dan ingin melihat apa yang dilakukan pedagang dompet ini. Ternyata, pedagang ini sedang memainka sulap dengan menggunakan alat peraga dompet. Dengan rancang bagun dompet yang sedimikian rupa dompet ini bisa membuat uang yang dimasukan jadi tersembunyi dan tidak kelihatan uangnya. Ini dimainkan begitu menarik dan membuat pengunjung tertawa-tawa dan banyak orang yang kemudian tertarik datang. 

***********************************
Sangat jelas perbedaan 2 pedagang dalam 2 cerita di atas.
1. Pedagang PKL sandal hanya memajang productnya saja dan hanya menunggu calon pembeli datang. Tentu akan sangat jarang yang datang, karena hanya mengandalkan orang lain untuk melihat product sandalnya.
2. Pedagang PKL Dompet, sangat berusaha mendatangkan calon pembeli dengan cara memain sulap ringan dibantu alat peraga dompet yang unik.
Ingat rumus ini, semakin banyak calon pembeli yang datang,kemungkinan yang membeli juga semakin banyak. Semakin sedikit yang datang, maka kemungkinan pembelinya juga semakin sedikit. Memang ini tidak selamanya benar 100%. Tapi bisa dibayangkan "bagaimana ada pembeli, kalau tidak ada satu orangpun yang datang ke tempat bisnis kita.

Karena itu, sebagai langkah awal terjadinya transaksi jual beli adalah mendatangkan pengunjung sebanyak mungkin. Tapi sayangnya, tidak semua pebisnis mengetahui bagaimana caranya mendatangkan pengunjung ke tempat bisnis kita. Seperti yang yang terjadi pada pedagang sandal dalam cerita di atas, mungkin tidak tahu bagaimana caranya mendatangkan calon pembeli. Tapi, pedagang dompet tahu bagaimana caranya mendatangkan calon pembeli. Nah... di Action Coach sendiri, memiliki puluhan cara untuk mendatangkan calon pembeli (number of leads).

Nah... bagaimana dengan anda? berapa banyak cara yang anda miliki untuk menarik calon pembeli?

(Agung Kurniawan redaksi www.pusatpelatihanbisnis.blogspot.com).   

Senin, 29 Oktober 2012

6 Mitos Bisnis (Bagian Kedua)

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 30-10-2012
Mitos Bisnis yang kedua adalah "Mencari karyawan susah". Sebelum kita mengulas lebih jauh tentang mitos "Mencari Karyawan Susah". Ada baum mendapatkan baiknya kita simak satu cerita tanya jawab antara Coach Humphrey Rusli (CHR) dan seorang pengusaha(SP) waktu event workshop.

SP : saya selalu kesulitan dalam mengelola SDM di bisnis saya
CHR : Sulitnya apa?
SP : Karena karyawan saya tingkat Turn Overnya cukup tinggi. Dengan begitu saya bingung mengelolanya, karena seringkali, tiba-tiba karyawan keluar, sementara saya belum mendapatkan gantinya. Jadi ada pekerjaan yang harus dirangkap-rangkap.
CHR : Anda mencari karyawan kapan?
SP :  Ya kalau kita sedang membutuhkan karyawan. masa kita menerima karyawan pada saat kita tidak membutuhkan?
CHR : Nah... inilah kebiasaan yang salah yang sering dilakukan pengusaha "mencari karyawan pada waktu sedang membutuhkan". Apa resikonya kalau kita mencari karyawan pada saat kita membutuhkan/buru-buru untuk segera menggantikan karyawan yang keluar???... akhirnya kita asal comot/asal dapat. Hasil akhirnya, kita tidak bisa mempunyai karyawan yang berkualitas karena mencarinya terburu-buru.
SP : Jadi harusnya bagaimana? masak kita meneriima karyawan pada waktu kita belum membutuhkan?
CHR : Bukan menerima karyawan pada waktu sedang tidak membutuhkan. Tapi melakukan proses recruitment  di saat kita belum membutuhkan. Sekali lagi, yang kita lakukan pada saat posisi karyawan kita lengkap adalah bukan menerima karyawan baru, tapi proses penerimaan karyawan. Jadi, setiap saat kita melakukan pencarian karyawan di setiap posisi yang ada di perusahaan kita. Setelah itu kita punya daftar nama-nama calon karyawan sesuai dengan peringkat dan kualitasnya. Apa keuuntungan yang kita dapatkan kalau kita melakukan ini?... Keuntunganya adalah, pada waktu ada karyawan kita yang keluar, maka kita sudah punya gantinya. Dengan cepat, kita melihat daftar calon karyawan dan kita pilih yang paling berkualitas, kita panggil untuk bekerja.

Ok... itu sepenggal dialog antara Coach Humphrey satu diantara business coach di Master Office Action Coach East Java & Bali yang ada di PTC. Selain itu, coach Humphrey juga menambahkan untuk proses recruitment seorang karyawan itu dibutuhkan beberapa kali pertemuan/wawancara. Kenapa demikian?... karena filosofi mencari karyawan itu adalah mencari teman hidup. Jadi sama dengan waktu kita mencari pasangan hidup, maka kita perlu berkali-kali memastikan bahwa orang yang kita recruit ini benar-benar akan cocok untuk berjalan bersama kita di dalam mengelola perusahaan atau bisnis.

Jadi sebenarnya "mencari karyawan itu susah" hanya mitos, karena sebenarnya yang terjadi adalah kita belum tahu bagaimana cara recruitment karyawan.

(Agung Kurniawan redaksi www.pusatpelatihanbisnis.blogspot.com)

Bagaimana Cara Meningkatkan Conversion rate?

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 30-10-2012
Sekali lagi, kami redaksi www.pusatpelatihanbisnis.blogspot.com mengucapkan banyak terima kasih karena sudah begitu banyak atensi/perhatian yang sudah diberikan para pembaca dengan memberikan berbagai pertanyaan. Kali ini, pertanyaan yang dikirim melalui email actionagung@gmail.com adalah pertanyaan dari ibu astuti di Surabaya. Pertanyaannya adalah "Bagaimana cara membuat para calon pelanggan yang datang ke tempat bisnis kita jadi melakukan transaski. Karena berdasarkan data yang saya miliki, cukup banyak yang berkunjung ke tempat kita, karena itu saya ingin meningkatkan jumlah mereka yang melakukan transaksi/membeli produk saya. Syukur-syukur kalau mereka yang datang, jadi membeli semuanya".

Jawaban : Benar apa yang disampaikan oleh ibu astuti, bahwa para calon pembeli/pengunjung ke perusahaan kita bisa jadi jumlahnya cukup banyak. Artinya kita sudah berhasil menarik perhatian masyarakat untuk mendatangi bisnis kita. Ini sudah langkah yang tepat karena berhasil mendatangkan begitu banyak CALON PEMBELI. Nah masalah berikutnya adalah bagaimana mengubah calon pembeli ini menjadi pembeli. Langkah ini, dalam bisnis kita sebut dengan "CONVERSION RATE". Secara harfiah berarti mengkonversi para pengunjung menjadi pembeli. Tentu saja, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengkonversi jumlah pengunjung menjadi pembeli supaya terjadi peningkatan. Beberapa cara/strategi itu antara lain :
  1. 1. Anda bisa membuat jaminan tertulis untuk pelanggan/pembeli. Caranya, carilah 1 hal yang paling ditakutkan para pembeli, kemudian buatlah jaminan tertulis bahwa hal yang ditakutkan itu tidak akan terjadi/dialami calon pembeli.
  2. 2. Tentukan keunikan anda atau USP yang anda miliki. Karena kalau anda tidak punya USP/keunikan bisnis/product anda, maka itu artinya pembeli datang ke tempat anda hanya karena harga yang murah. Kalau ini yang terjadi, maka bisnis anda akan masuk dalam perang harga yang aka menyulitkan perkembangan bisnis.
  3. 3. Sediakan juga produk berkualitas. Ini sebagai upaya, karena konsumen akan berani membayar sebuah harga yang agak tinggi untuk product yang berkualitas.
  4. Cetak piagam penghargaan yang anda miliki dan bisa dipajang di tempat yang bisa dilihat secara leluasa oleh calon pembeli. Ini sebagai usaha agar supaya para calon pembeli semakiin percaya dengan kita. Semakin tinggi kepercayaan para pengunjung, maka semakin besar kemungkinan untuk membeli.
Dan masih banyak hal-hal yang bisa dilakukan yang pada prinsipnya, untuk semakin membuat calon pembeli semakin punya kepercayaan yang lebih tingggi dari pada sebelumnya.         
(Agung Kurniawan-Redaksi www.pusatpelatihanbisnis.blogspot.com)    

10 Prinsip Kepemimpinan Brad Sugars (03)

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH  30-10-2012
Prinsip kepemimpinan yang ketiga yang dirumuskan oleh Brad Sugars adalah "Mencari tanggung jawab dan mengambil tanggung jawab atas tindakan Anda. Mencari cara untuk membimbing organisasi Anda ke ketinggian baru. Dan bila ada yang salah, tidak menyalahkan orang lain".

Dari prinsip kepemimpinan yang ketiga ini, maka kita dapatkan pengertian bahwa kita harus menjadi seorang pimpinan yang benar-benar bertanggungjawab atas tindakan diri sendiri. Artinya, semua yang terjadi dibisnis kita, apapun hasilnya adalah buah dari apa yang sudah kita putuskan. 

Sebagai satu contoh, ketika bisnis kita mengalami penurunan/kesulitan, seringkali pengusaha menyalahkan pihak lain. Misalnya, menyalahkan kebijakan pemerintah yang tidak mendukung dunia usaha, menyalahkan pesaing karena melakukan kecurangan bisnis, dll. Perilaku dan sikap semacam ini, sama halnya dengan perilaku yang tidak mau mengambbil tanggung jawab atas tindakan yang sudah kita lakukan sendiri, karena mengalihkan kesalahan ke pihak lain. 
                   
Lebih mudahnya begini, kalau bisnis kita sedang mengalami penurunan, maka sebenarnya bukan karena kebijakan pemerintah, atau pesaing kita yang main curang, tapi karena tindakan kita yang luput mempertimbangkan aspek yang akhirnya membuat bisnis kita mengalami penurunan. Bukankah segala aspek dalam bisnis bisa di test dan diukur (Test and Measure).

Prinsip kepemimpinan yang ketiga ini, juga sekaligus membuat kita harus mau introspeksi diri/evaluasi tanpa menyalahkan pihak yang lain.

Contoh yang paling extreem, kalau di struktural militer/kepolisin. Pada waktu sang komandan tidak/belum berada di lokasi kejadian(bentrokan massal-sebagai satu contoh), tapi kemudian sudah terjadi bentrokan antara pasukan yang dipimpinnya dengan masyarakat dan mengakibatkan korban luka dan meninggal. Maka secara otomotis, sang komandan akan mengambil alih untuk ikut mempertanggungjawabkan bentrokan yang melibatkan anak buahnya dengan masyarakat. Padahal, sang komandan belum ada di lokasi(masih dalam perjalanan). Tapi, karena ini melibatkan anak buahnya yang menjadi lingkup tanggung jawabnya, maka secara otomatis sang komandan tidak bisa serta merta hanya menyalahkan anak buahnya atau masyarakat, tapi peristiwa itu adalah tanggung jawabnya sebagai pimpinan.

Di dalam bisnis, mestinya juga seperti itu. Nah... sudahkah anda memiliki prinsip ketiga dari 10 prinsip kepemimpinan Brand Sugars?

(Agung Kurniawan/www.pusatpelatihanbisnis.blogspot.com)

Cara meningkatkan Jumlah Transaksi?

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 29-10-2012
Sekali lagi terima kasih untuk para pembaca blog yang memberikan atensi dengan bertanya melalui email actionagung@gmail.com. Kami akan menjawab semua pertanyaan bisnis yang anda sampaikan. Satu pertanayaan yang kami terima, antara lain dari saudara amanudin yang menanyakan "bagaimana cara meningkatkan jumlah transaksi pejualan dari product yang kita miliki?".

Jawaban : Terkait dengan bagaimana cara meningkatkan jumlah transaksi penjualan dari product yang kita pasarkan. Ini berarti, kita mengusahakan, bagaimana supaya 1 pelanggan kita melakukan transaksi berkali-kali atau lebih sering pada satu periode tertentu. Secara umum, kita harus punya hubungan yang baik dengan konsumen. Karena dengan hubungan yang baik, maka konsumen bisa kita tarik untuk melakukan transaski sesering mungkin. Nah.. bagaimana caranya?. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan antara lain :
  1. 1. Pertama, kita usahakan memberikan sedikit janji, dan lebih banyak melakukan kejutan-kejutan yang menyenangkan pelanggan. Dengan cara ini, pelanggan akan terkesan dengan product kita.
  2. 2. Kedua,memberikan layanan yang spesial kepada para pelanggan, kembangkan komunikasi yang lebih luas dengan pelanggan anda, cari tahu kesukaanya, tempat tinggalnya dll sehingga mereka merasa nyaman berbisnis dengan anda.
  3. 3. Lakukan hubungan/komunikasi berkala dengan pelanggan anda secara berkala, dengan demikian akan terjalin komunikasi yang berkesinambungan. Nah... pada saat komunikasi semacam ini, sertakan juga penawaraan yang menarik untuk konsumen.
  4. 4. Tambahkan jajaran product anda dan beritahukan pada konsumen tentang product-product yang  baru saja anda tambahkan di jajaran product anda.
  5. 5. Stok siap pakai siap kirim harus tersedia. Ini sebagai upaya antisipasi terhadap pelanggan yang tiba-tiba melakukan pembelian secara mendadak. Ini harus dilakukan karena kalau tidak, akan membuat pelanggan anda bisa jadi pergi ke tempat lain. Dan ini jadi catatan pelanggan anda.
Itu paling tidak 5 strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan jumlah transaksi.

6 Mitos Bisnis (Bagian Pertama)

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 29-10-2012
Dalam bisnis ada 6 mitos yang harus bisa kita hindari. Mitos yang pertama adalah "untuk menjadi pengusaha sukses harus gila". Ini adalah benar-benar mitos. Karena mereka (para pengusaha yang sukses sama sekali tidak gila), tapi mereka punya perhitungan yang sangat detail tentang semua langkah yang sudah mereka putuskan untuk kemajuan bisnis. Hanya saja, perhitungan yang detail ini tidak diketahui masyarakat secara luas. Masyarakat hanya melihat langkah-langkahnya saja yang seakan-akan seperti orang gila (tanpa perhitungan yang matang).

Sebagai satu contoh, Ketika maskapai penerbangan Air Asia mengambil keputusan membuat harga yang sangat murah untuk penerbangan yang dilayani Air Asia, orang melihatnya sebagai perilaku gila(bagaimana mungkin membuat penerbangan yang sangat murah, bukankah penerbangan itu membutuhkan biaya yang sangat mahal?). Jadi langkah Air Asia ini, dinilai sebagai langkah yang gila/ngawur tanpa perhitungan. Padahal yang terjadi adalah Air Asia sudah melakukan perhitungan yang cukup matang untuk melakukan penghematan/efisiensi di berbagai bidang termasuk diantaranya menghilangkan anggaran konsumsi penumpang untuk rute penerbangan jarak pendek.

Saat pertama kali Air Asia melakukan langkah ini, sekali lagi semua orang mengaggap ini sebagai langkah gila. Setelah berjalannya waktu, baru masyarakat tahu ternyata banyak hal yang bisa dihemat untuk sebuah penerbangan cukup banyak dan sangat berarti.

Karena itu, sebenarnya langkah-langkah yang diambil oleh pengusaha dipandang masyarakat luas sebagai langkah-langkah yang gila, sehingga menimbulkan stigma "langkah gila untuk sukses berbisnis". Padahal kenyataanya, semuanya sudah diperhitungkan.

Jadi bagaimana, anda ingin mencoba cara gila atau dengan perhitungan yang matang?      

(Agung Kurniawan/Redaksi www.pusatpelatihanbisnis.blogspot.com)photo/www.airasia.com

Minggu, 28 Oktober 2012

10 Prinsip Kepemimpinan Brad Sugars (02)

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 29-10-2012

Prinsip Kepemimpinan yang kedua berdasarkan rumusan Brad Sugars pendiri ActionCOACH adalah "Jadilah ahli teknis. Sebagai seorang pemimpinharus tahu pekerjaan sendiri sebagai seorang pemimpian dan juga memiliki "keakraban yang solid dengan pekerjaan karyawan".

Kalau kita mengacu pada rumusan di atas, maka kita disarankan untuk menjadi ahli tekhnis?. Tentu anda bertanya-tanya, "lho ini apalagi, wong sebagai seorang pimpinan yang memanage semua tenaga tekhnis koq malah kita harus jadi ahli tekhnis?". Yang dimaksud dengan ahli tekhnis bukan berarti kita kemudian menjadi seorang tekhnisi. Tapi kita bisa melakukan, apa yang dilakukan oleh bawahan kita sebaik mungkin. Kalau kita kembali ke sejarah para fouunder dalam bisnis, hampir semuanya mereka ini mengawali dengan menjadi tenaga tekhnisi di bidang penjualan (marketing). Ada yang mengawali menjadi tenaga tekhnis (chef) di bidang restaurant, dll. Mereka ini yang mempunyai visi dan misi yang cukup kuat, akhirnya bisa memiliki bisnis sesuai dengan skill yang dimiliki. Sehingga, pada waktu menjadi seorang pemimpin bisnis, maka secara otomatis sang pemimpin ini sudah memiliki kemampuan tekhnis di bisnis yang dipimpinya. Jadi untuk pemilik bisnis yang memang memulai dari awal bisnisnya dengan menjadi tenaga tekhnis, prinisp yang kedua ini, tidak begitu masalah.

Nah..bagaimana dengan pemimpin bisnis yang menjadi pemimpin ketika bisnis sudah berjalan cukup bagus?. Disinilah fungsinya prinsip kedua tentang kepemimpinan yang dirumuskan Brad Sugars. Kondisi sang pemimpin yang seperti ini, maka diharuskan menjadi ahli tekhnis (bukan menjadi Tekhnisi). Artinya, kita juga mahir dengan pekerjaan yang dilakukan orang-orang yang kita pimpin, tapi kita tidak melakukan pekerjaan itu sehari-hari. Kita mahir berjualan, tapi kita tidak melakukannya tiap hari. Kita juga mahir di produksi, tapi kita juga tidak melakukan pekerjan itu sehari-hari. Kita juga mahir sebagai seorang montir mobil, tapi kita tidak melakukannya dalam keseharian kita. Lho... lantas apa gunannya?

Dengan menjadi ahli tekhnis di bisnis kita, maka kita akan akrab dengan pekerjaan orang-orang yang kita pimpin. Sehingga kalau ada trouble di proses penjualan, produksi dll, kita sebagai seorang pimpinan bisa mengetahui jalan keluarnya.

Secara singkat kata, sebagai seorang pemimpin, kita dituntut harus mengerti tugas kita sebagai seorang pemimpin (managerial) dan juga harus tahu, memahami pekerjaan bawahan kita.

(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan)

Jumat, 26 Oktober 2012

6 Mitos Bisnis

Pusat Pelatihan Bisnis/Action COACH 27-10-2012
Di dalam membangun bisnis, kadangkala para pebisnis melakukan langkah-langkah berdasarkan mitos yang sudah dipercaya para pebisnis sebelumnya/atau yang diwariskan oleh orang tuanya. Tentu kalau tidak dicermati benar maka kita akan benar-benar melakukan nilai yang ada di mitos itu tanpa kita mengetahui esensi dari nilai mitos itu. Apakah 6 Mitos itu
  1. Mitos "harus gila untuk menjadi pebisnis yang sukses". Nilai yang benar adalah bisnis harus benar-benar dihitung secara akurat, tapi dengan cara yang cepat. Jadi, pengambilan keputusan buka dengan cara yang serampangan dan asal-asalan
  2. Mitos "Susah mencari Karyawan". Tidak susah mencari karyawan jumlah pengagguran masih cukup tinggi, yang benar adalah kita belum tahu bagaimana cara mencari karyawan yang benar.
  3. Mitos "Sukses harus bekerja Keras" yang benar, tidak cukup hanya kerja keras, tapi juga dengan ilmu pengetahua dan harus tahu arah tujuan kita.
  4. Mitos "Kalau mau sukses harus positif thinking" yang benar, harus bisa menerima kenyataan kalau memang bisnis kita sedang turun (biasanya dikamuflase dengan positif thinking dengan cara, bisnis tidak sedang tumbuh)
  5. Mitos "krisis adalah peluang". Hanya akan menjadi peluang untuk orang yang berilmu pengetahuan. tidak untuk semua orang.
  6. Mitos "bisnis tidak boleh ditinggal". Yang benar, bisnis sangat bisa ditinggal asalkan dipersiapan dengan benar.
Sama dengan Mitos dalam kehidupan sehari-hari, kalau kita melakukan nilai-nilai yang ada dalam mitos itu, maka kita juga akan melakukan sesuatu yang salah. Sebagai satu contoh. Munculnya pelangi di waktu sesudah hujan turun mengandung nilai mitos, bahwa itu jembatan menuju surga, atau jembatan yang dipakai oleh bidadari dari khayangan untuk turun ke bumi. Kemudian, kita termakan mitos ini, dan karena penasaran, kita kemudian mencari pangkal pelangi itu di ujung bumi. Maka kita jalan sejauh apapun, tetap saja kita tidak akan menemukan pangkal jembatan dari khayangan itu karena memang jembatan itu tidak ada.

Demikian juga dengan nilai yang terkandung dalam 6 mitos bisnis ini, kalau kita melakukan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, maka kita juga akan melakukan nilai-nilai yang salah dalam mengelola bisnis. Dan imbasnya tentu sangat berbahaya, karena akan mengorbankan energi, materi dan phikiran, juga waktu kita.
Karena itu, sebisa mungkin, kita harus menghindari mitos-mitos-mitos bisnis.    

(Agung Kurniawan)redaksi www.pusatpelatihabisnis.blogspot.com/ photo/tngunungmerapi.org

Ingin Punya Bisnis, Tapi tidak Punya Modal

Pusat Pelatihan Bisnis/Action COACH 27-10-2012
Ibu Nita Pendengar Radio Sangkakala 1062 AM digital pada waktu acara Business Coaching di hari kamis pkl 20.00 - 21.00  minggu ke empat bulan October 2012 menanyakan tentang keinginannya punya bisnis sendiri. Melalui telephone bu nita bertanya "saya ingin membuka salon kecantikan di rumah, sehingga saya tidak perlu keluar rumah untuk berbisnis. Tapi masalahnya adalah, saya belum punya keahlian, bagaimana caranya, apakah harus kursus dulu?. Pertanyaan yang kedua saya juga belum punya modal, bagaimana juga caranya?".

Menanggapi pertanyaan ini, Coach Wito satu diantara Business Coach yang dimiliki Surabaya Action Coach menyatakan, ada 2 hal yang belum dimiliki ibu nita.

Pertama, tentang kemampuan skill merawat kecantikan. Kalau belum punya kemampuan ini, bisa dicari dengan cara yang lebih baik daripada kursus, yaitu dengan belajar/magang/jadi karyawan salon kecantikan. Dengan cara semacam ini, maka ibu nita akan mendapatkan 2 manfaat, yaitu mendapatkan ilmu merawat kecantikan dan yang berikutnya mendapatkan gaji/pendapatan. Sehingga pada saatnya nanti akan punya sedikit modal untuk mendirikan salon di kemudian hari.

Kedua, permasalahn permodalan. Saat ini sebenarnya cukup banyak orang yang memiliki dana yang cukup besar dan kesulitan menempatkan dananya. Sehingga mereka memilih menempatkan di deposito. Nah.. kalau ibu nita bisa menemukan orang yang punya dana seperti ini, maka bu nita bisa mengajukan prospek bisnis salon dan bisa memberikan keuntungan lebih dari bunga deposito. Masih menurut Coach Wito, iklim dan cuaca bisnis sekarang ini sangat bagus, sehingga hasil dari bisnis sebenarnya lebih bisa lebih besar dibandingkan dengan bunga deposito.

(Agung Kurniawan)

Ingin punya bisnis tapi belum punya skill

Pusat Pelatihan Bisnis/Action COACH 27-10-2012
Waktu dialog interaktif di Radio Sangkakala AM Digital 1062 dalam program Business Coaching, ada seorang pendengar yang bertany seperti ini "Saya sudah berusia 48 tahun, saya sebelumnya seorang karyawan swasta, karena sesuatu hal saya akhirnya berhenti dari pekerjaan saya. Nah sekarang saya ingin punya usaha sendiri, tapi belum tahu saya akan membuka usaha apa?. Saya minta saran dari Coach".

Menjawab pertanyaan ini, Coach Suwito Sumargo menyatakan, kalau ingin membuka usaha/bisnis maka usahakan bergerak di bidang yang kita kuasai. Jadi, sebaiknya bercermin pada waktu kita jadi karyawan dulu. Kalau waktu itu, kita bekerja di resataurant dan kita sebagai orang yang dipercaya untuk memasak makanan, maka kita bisa membuka rumah makan sendiri. Kalau dulu kita bekerja perusahaan telekomunikasi, maka kita bisa membuka unit usaha dari hal-hal yang terkait dengan bisnis telekomunikasi.

Intinya, kita membuka usaha sesuai dengan pengetahuan dan ilmu yang kita miliki. Tapi ini adalah bekal pertama/awal. Artinya, setelah itu, perlu meningkatkan ilmu bisnis. Mengapa?

Karena dalam mengelola/membangun bisnis itu ada 2 wilayah yang harus kita pahami dan kita harus mampu. Yang pertama kemampuan bisnis. Kemampuan bisnis ini meliputi pengelolaan produksi, marketing, keuangan, dan kemampuan managerial lainnya. Ini harus benar-benar kita kuasai dengan benar, kalau bisnis kita ingin hidup dan berkembang. Yang kedua adalah kemampuan tekhnis/produksi. Kita harus mempu/tahu dan bisa melakukan  proses produksi barang/jasa dari bisnis kita. Gunanya, supaya kita bisa mengukur/menilai/mengevaluasi pada waktu karyawan kita yang melakukan proses produksi itu. Sebagai seorang bisnis, maka kemampuan managerial inilah yang harus lebih banyak kita kuasai.   

(Agung Kurniawan)

10 Prinsip Kepemimpinan Brad Sugars (01)

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH  25-10-2012
Kenali diri sendiri dan terus lakukan perbaikan diri (1)
Bisnis bisa berkembang pesat atau justru turun sangat tergantung kepemimpinan seseorang dalam membangun bisnisnya. Begitu pentingya masalah kepemimpinan dalam sebuah bisnis sehingga membuat Brad Sugars founder Action COACH menyusun prinsip-prinsip kepemimpinan yang ada 10 prinsip. Prinsip yang pertama adalah "kenali diri sendiri dan terus lakukan perbaikan".

Yang dimaksud dengan mengenali diri sendiri, tentu bukanlah sebatas, nama saya, tanggal lahir, status, profesi, tempat tinggal. Tapi lebih luas dari itu, mengenali diri sendiri berarti mengenali character kita seperti apa?. Apakah kita termasuk orang dalam kelompok
D Drive        = Dominan (mendominasi dalam lingkungan bisnis, keluarga, pergaulan sosial kita,)
                       Demand  (suka meminta/menargetkan sesuatu)
                       Forceful, egocentric, strong willed, driving, determined, ambitious, aggressive, and pioneering
I Influence    = Influence (suka mempengaruhi suasana, bisa mewarnai suasana, mempersuasi)
                       Convincing, magnetic, political, enthusiastic, persuasive, warm, demonstrative, trusting, 
                       and optimistic.
S Steadiness    = calm, relaxed, patient, possessive, predictable, deliberate, stable, consistent,  tend to be
                        unemotional and poker faced
C Complience= careful, cautious, exacting, neat, systematic, diplomatic, accurate, and tactful

Nah... berdasarkan pengelompokan di atas, anda termasuk yang mana. Bisa jadi, 1 orang akan masuk d S dan C. Artinya 1 orang bisa masuk dalam 2 kategori dari 4 kategori di atas. Anda yang mana? 
Mengenali diri sendiri, kelebihan dan kekurangan bukan hanya sekedar tahu. Tapi fungsinya adalah untuk memperbaiki diri sendiri dari kelemahan dan kekurangan yang kita miliki.   

Hal-hal yang ada di atas itu adalah mengenali diri kita sendiri saat ini. Kita juga perlu tahu bagaimana kondisi kita yang akan datang. Artinya, di masa yang akan datang, kita ingin jadi seprti apa/kita ingin menjadi apa?. Usaha kita/bisnis kita akan menjadi apa di waktu 5 tahun, 10 tahun yang akan datang. Ini penting kita ketahui, supaya memperjelas arah kita ke depan.

Diri kita hampir sama dengan perusahaan/organisasi/negara yang punya tujuan ke depan. Demikian juga kita/diri kita juga harus tahu punya visi apa dalam hidup ini. Dengan demikian, setiap aktivitas kita sehari-hari akan mengarah pada tujuan/visi kita (ingin menjadi apa kita di kemudian hari).

Semua itu bisa kita capai dengan catatan kita mau memperbaiki/mengupugrade diri, mau belajar, membaca secara terus menerus. Pendek kata, kita harus menjadi seorang pembelajar seumur hidup. 

(Agung Kurniawan)  

Rabu, 24 Oktober 2012

Komunikasi Promosi itu Frequency

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH
Kalau kita melihat tayangan iklan di TV, maka kita akan melihat begitu banyak iklan/promosi yang terus tayang. Bahkan dalam 1 jam bisa lebih dari 2 kali iklan yang sama ditayangkan. Nah.. kenapa seperti itu?
Dengan mudah kita bisa menjawab, semakin sering ditayangkan, maka akan semakin banyak yang melihat.

Tapi tahukah, bahwa supaya seseorang mau melakukan seperti yang kita inginkan, dibutuhkan 9 kali ide/ajakan yang sama yang bisa "diterima pikiran kita" sebanyak "9 kali ajakan".  Dan satu ajakan itu bisa diterima pikiran seseorang, minimal sesudah 3 kali ajakan itu disampaika. Dengan demikian, supaya seseorang mau melakukan seperti yang kita ingin, perlu 27 kali ajakan. 
Berikut ini tabulasinya.
Bisa diterima pikiran        perlu minimal 3 kali memasukan informasi/data yang sama
Bisa melakukan ajakan    perlu minimal 9 kali tahapan bisa diterima pikiran.
Dengen demikian, seseorang mau melakukan ajakan kita, perlu memasukan ide/gagasan/data/infomrasi sebanyak 27 kali (3x9=27 kali).  
Ini yang disampaikan Coach Humphrey Rusli satu diantara Business Coach di Master Office Action Coach East Java & Bali terkait pentingnya kita melakukan promosi/mengenalkan bisnis kita ke masyarakat luas. 

Jadi, itulah kenapa perusahaan-perusahaan besar selalu melakukan promosi berulang kali dan sesering mungkin. Nah... kalau di TV tentu ini yang bisa melakukan adalah perusahaan-perusahaan besar dan berskala nasional atau multinasional. Bagaimana dengan bisnis lokal? Tetap penting juga, sebagai upaya meningkatkan Leads pengunjung.       

(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan)

Kemampuan Selling

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH
Suatu hari satu diantara Business Coach yang ada di Action Coach berjalan-jalan bersama keluarga jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Di salah satu sudut lantai, Coach di hentikan oleh seorang sales kursi pijat elektrik. Sang sales berkata "ibu silahkan melanjutkan jalan-jalanya di mall, bapak boleh mencoba kursi pijat elektric ini".

Akhirnya, Coach duduk di kursi pijat elektrik untuk mencoba manfaatnya, sedangkan ibu melanjutkan jalan-jalan di mall. Pada waktu Coach kita merasakan manfaat kursi pijat electric ini, sang sales bercerita panjang lebar tentang product knowledge kursi pijat electric ini selama kurang lebih 3 menit.

***************
Menurut Coach Wito, itulah sebuah proses selling comunication. Untuk menyampaikan product knowledge, seorang sales membutuhkan waktu. Tentu tidak cukup hanya sambil lalu/jalan beberapa detik. Karena itu, sales ini mencoba menghentikan pengunjung dengan cara "anggota keluarga yang lain boleh jalan-jalan, tapi sang bapak diminta untuk duduk mencoba". Sebenarnya, ketika seseorang sudah berhenti dan duduk mencoba, ini adalah sudah pada proses "leads (pengunjung/calon pembeli)". 

Kalau kita perlebar waktunya memperhatikan sang sales ini selama seharian, maka kita akan mendapatkan data, ada sebagian orang yang mau duduk dan mencoba kursi ini, ada juga orang yang terus jalan sehingga enggan duduk dan mencoba kursi ini. Katakanlah ada data sbb ; 

hari 1  : 10 orang mencoba dan 15 orang jalan terus
hari 2  : 15 orang mencoba dan 14 orang jalan terus
hari 3  : 20 orang mencoba dan 18 orang jalan terus

Kalau kita masukan peristiwa sang sales ini ke dalam theory 5 Ways Action Coach, maka akan terlihat seperti ini. 

hari 1 mendapatkan 10 orang leads
hari 2 mendapatkan 15 orang leads
hari 3 mendapatkan 20 orang leads
Artinya, selama 3 hari berturut-turut sang sales berhasil meningkatkan jumlah leads. Dalam theory 5 ways Action COACH, Leads adalah langkah pertama. Dan kalau sang sales ingin meningkatkan profit, maka langkah awalnya adalah meningkatkan jumlah Leads atau pengunjung. Dan sales ini sudah berhasil meningkatkan jumlah pengunjung dari hari pertama sampai hari ketiga. Pada waktu si pengunjung mengatakan "ya" untuk mencoba, maka sales sudah sukses menambah jumlah leads. Sedangkan, pada waktu pengunjung sudah duduk mencoba kursi dan mau mendengar product knowledge, maka sebenarnya sang sales sudah melewati proses awal langkah kedua 5 ways yaitu "Conversation(proses mentransformasi seorang pengunjung menjadi pembeli).

Nah... untuk mentransformasi pengunjung menjadi pembeli, maka memang diperlukan kemampuan selling yang handal.

(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan)

Selasa, 23 Oktober 2012

Meningkatkan Motivasi.

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH
Semangat, motivasi seseorang dalam mengelola bisnis ataupun mengelola organisasi, kebanyakan kalau dibuat grafik, maka bentuknya akan naik turun.

Dalam kesempatan konsultasi terbuka antara Business Coach yang ada di Action Coach di Master office East Java & Bali ada seorang peserta yang bertanya "dulu waktu anak-anak saya masih sekolah semua, saya bersemangat mengelola bisnis saya. Bekerja tidak melihat waktu. Apalagi waktu itu dollar dari 2 ribu rupiah menjadi belasan ribu rupiah. Sementara anak-anak saya belajar di luar negeri, jadi saya tambah bersemangat untuk berbisnis. Nah.. sekarang anak-anak saya semuansa hidup sudah menikah dan sudah bisa hidup sendiri, semangat saya koq tidak seperti dulu? Bagaimana supaya bisa se semangat dulu?.

Menjawab pertanyaan ini, beberapa peserta konsultasi terbuka banyak yang menyarankan tentang permasalahan ini. Diantaranya ada yang menyarankan, karena tanggung jawab secara materi kepada keluarga kita sudah selesai, maka kita bisa menggeser tanggung jawab kita ke tanggung jawab sosial. Misalnya, kita mendatangi pemukiman miskin, membuat fasilitas umum dll. Pada prinsipnya, masiih banyak orang/kelompok yang membutuhkan kita.   

Banyak pekerjaan sosial yang menunggu kita. Demikian saran dari peserta lainnya. Peserta ini mencontohkan pengalaman yang sama. Jadi, sudah sejak beberapa tahun ini koleganya selalu blusukan ke pemukiman-pemukiman kumuh untuk memberikan pendidikan gratis. Kadang juga memberikan pendidika gratis pada anak-anak jalanan.

Sementara Coach Humphrey Rusli yang mendampingi para peserta ini memyampaikan sebuah cerita antara Senior Coach dan Yunior Coach. Pada suatu waktu seorang business Coach yang senior memposisikan diri sebagai klien dari yunior Coach 

Senior Coach : "saya sudah punya semuanya, mobil bagus, rumah bagus, semua kehidupan materi sudah terpenuhi.. terus.. apalagi yang harus saya lakukan? sepertinya sudah stagnan". 
(Mendengar yang diutarakan sinor coach ini, yunior coach agak bingung juga, tapi akhirnya yunior coach melempar pertanyaan cerdas)
Yunior Coach :  "karena sudah merasa terpenuhi dan melakukan semuanya, kira-kira apa yang bisa membuat anda merasa nyaman dengan kondisi ini?"
Senior Coach : " yang membuat saya bisa merasa nyaman dengan kondisi ini, kalau istri saya bisa menerima kondisi saya sekarang ini, anak saya bisa menerima kondisi saya sekarang ini, lingkungan saya juga bisa menerima existensi saya saat ini".
Yunior Coach : "ok kalau memang begitu, kapan anda akan mengkomunikasikan hal ini dengan keluarga anda, lingkungan anda?"
Senior Coach : "Secepatnya"

Singkat cerita, setelah dikomunikasikan dan benar semuanya bisa menerima kondisi senior coach ini, maka perjalanan senior coach berikutnya grafiknya mengalami kenaikan dalam hal pencapaian-pencapaian prestasi.

(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan)  

Senin, 22 Oktober 2012

Negosiator yang Percaya Diri.

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 23-10-2012
Dunia bisnis tidak pernah lepas dari yang namanya negosiasi. Bahkan bukan hanya bisnis, hal-hal lainya yang bersifat sosialpun tidak lepas dari negosiasi. Siapapun orangnya, ingin negosiasi yang dilakukan bisa berhasil/sukses. Atau paling tidak win-win solution. Tapi, pada kenyataanya, kadangkala hasil negosiasi tidak seperti yang diharapkan. Kemudian kitapun berkecil hati dan sangat merasa kalah dalam negosiasi. Lantas bagaimana supaya perasaan kita tetap merasa menang, meskipun realitasnya hasil negosiasi tidak seperti yang kita harapkan, dan kita tetap bisa mengangkat kepala?

Begitu banyak cara kita berkomunikasi, tidak hanya dengan verbal, lisan dll. Satu diantaranya adalah komunikasi dengan "Symbol". Kali ini kita akan memanfaat jenis komunikasi dengan "symbol" ini sebagai satu strategi negosiasi.

Caranya. Prinsip yang utama, siapkan semua materi negosiasi dengan baik. Selain itu, siapkan "Angpao (tidak harus berupa uang/ lebih pada oleh-oleh/bingkisan)". Bingkisan bisa berupa, buku, majalah atau apapun. Akan lebih baik kalau bingkisan itu ada kaitanya dengan kita/perusahaan kita. Apa fungsinya oleh-oleh ini?. Pada dasarnya, oleh-oleh ini punya nilai filosofi memberi. Ingat... tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Dengan memberi sesuatu pada orang yang akan kita ajak negosiasi, maka secara mental/psikologi kita sudah menang. Karena itu, meskipun nantinya pada saat negosiasi kita kurang berhasil/bahka gagal. Perasaan kita tetap menang, karena tadi kita sudah memberikan sesuatu untuknya. 

(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan)

Bagaimana Memulai Membuat Komunitas?

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 23-10-2012
Di dalam perkembangan dunia bisnis yang terus berkembang seperti sekarang ini, hadirnya pebisnis dalam seuah komunitas nampaknya memang tidak bisa dipungkiri, karena pentingnya networking. Bahkan, beberapa pebisnis atau perusahaan-perusahaan justru membuat komunitas. 

Sebagian pebisnis sangat menyadari pentingnya komunitas ini, sehingga ingin segera membentuk komunitas untuk mendukung bisnisnya. Tapi tidak semua pebisnis bisa memulai membentuk komunitas. Satu diantara peserta Women in Business yang juga pemilik bisnis perhiasan sempat menanyakan bagaimana cara memulai membentuk komunitas. Coach Humphrey Rusli yang mendampingi "komunitas women in business" menyatakan, jangan membayangkan satu komunitas yang sangat besar yang akan kita bentuk. Tapi mulailah dengan komunitas-komunitas kecil. 

Dicontohkan Coach Humphrey, kalau ibu-ibu ingin membentuk suatu arisan, maka biasanya akan menelephone tetangga kiri kanan, sahabat-sahabat dll, untuk datang membentuk arisan. Demikian juga dalam membentuk sebuah komunitas untuk bisnis kita atau perusahaa kita. Kita bisa menelphone orang-orang yang kita kenal untuk datang karena akan mendapatka informasi-informasi tentang bagaimana cara memilih sebuah perhiasan, bagaimana cara berinvestasi dalam bentuk perhiasan dll. Intinya, ketika mereka sudah datang, berikanlah informasi yang bisa dimanfaatkan oleh mereka yang datang  di komunitas ini.

Jadi mulailah dengan komunnitas-komunitas kecil dan terus dikembangkan untuk bisa menjadi lebih besar lagi. 

(Business Relation ActionCOACH Agung Kurniawan)    

Apa bedanya ActionCOACH dengan Konsultan?

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 23-10-2012
Pertanya ke redaksi pusatpelatihanbisnis.blogspot.com terus mengalir melalui email actionagung@gmail.com. Dan kami akan terus berkomitment untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang masuk. Satu diantara pertanyaan yang masuk, diantaranya dari ibu Hani yang menanyakan, "apa perbedaan antara ActionCOACH dengan konsultan bisnis?" yang selama ini dikenal oleh masyarakat kita.

Jawaban. Terima kasih ibu Hani yang telah menyampaikan pertanyaan. Antara ActionCOACH dan konsultan bisnis ada perbedaan yang cukup mendasar, meskipun sama-sama membantu bisnis untuk berkembang pesat. Perbedaanya adalah sebagai berikut.

Kalau pebsinis datang ke konsultan bisnis, maka semua permasalahan yang anda keluhkan akan dikerjakan oleh Team dari Konsultan bisnis. Jadi, dalam istilah jawa "pasrah bongkokan". Kita menyerahkan semua pekerjaan yang kita keluhkan ke konsultan. Kemudian, konsultan dan Teamnya akan menyelesaikan semua pekerjaan tadi sampai beres. Setelah semua beres, maka hasilnya aka diserahkan ke pebisnis kembali. Jadi, pebisnis tahu beres saja. Dengan demikian, pemilik bisnis tidak terlatih untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam bisnis yang dikelolanya.

Sedangkan di Action COACH tidak akan seperti itu. Sesuai dengan arti harfiah kata COACH kalau kita  melihat ke kamus, maka satu diantaranya berarti "kereta" yang digunakan untuk membawa sesuatu dari satu tempat ke tempat berikutnya. Demikian juga Coach yang ada di Action Coach, akan melihat pemilik bisnis di titik sekarang ini (kondisi bisnis anda dengan segala kelebiha/kekurangan) dan akan membawa ke tujuan yang pemilik bisnis inginkan. Caranya sangat berbeda dengan konsultan. Jadi Action COACH akan melatih pemilik bisnis supaya punya cara pandang/pola pikir yang benar tentang bisnis. Dengan pola pikir yang benar, maka pemilik bisnis akan terlatih untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan bisnis dengan benar juga.

Sama halnya dengan pelatih/Coach olahraga. Jadi kalau di olahraga, seorang coach akan melihat potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk menjadi juara dari diri sag pemain. Dan dilatih terus menerus. Tapi begitu bertanding, seorang pelatih hanya akan mendampingi, tidak lagi ikut bertanding/menendang bola. Demikian juga, Business Coach. Action Coach akan melatih kemampuan bisnis para owner, sehingga bisa langsung mengeksekusi semua keputusan-keputusan dengan benar. Dan akhirnya menjadi seorang juara dalam bisnis.    

Pekerjaan Team/Pekerjaan Pembantu?

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 23-10-2012
Seringkali para pebisnis juga para manager menyebut kerja team, kerja team dan kerja team. Tapi tidak jarang, yang dilakukan justru bukan kerja team, melainkan membantu pekerjaan. Ini yang disampaikan oleh Coach Wito satu diantara Business Coach yang ada di Surabaya Action COACH waktu talk show di Radio PAS FM 104,3 yang membahas tentang Team Work.

Menurut Coach Wito, seringkali orang mempekerjakan karyawan tidak dalam konsep "Kerja Team" tapi dalam konsep membantu pekerjaan atasan supaya menghasilkan barang produksi atau jasa yang lebih banyak dibandingkan kalau tidak ada yang membantu. Sebagai Contoh, seorng pemilik bengkel, pada waktu mengerjakan sendiri perbaikan mobil, maka dalam satu hari hanya bisa memperbaiki 5 mobil, tapi dengan adanya seorang tenaga kerja tambahan, maka pemilik bengkel ini bisa mengerjakan 7 mobil. Nah... kondisi seperti ini, bukan Kerja Team, tapi "membantu pekerjaan Boss". 

Jadi, lantas seperti apa yang disebut dengan Team work?. Kerja Team pada dasarnya lebih pada pembagian tugas/wewenang atau juga pendelegasian. Contoh, Seorang pemilik bengkel mempekerjakan seorang anak buah. Kalau sebelumnya, pemilik bengkel sendiri yang mengerjakan perbaikan mobil, maka dengan merekrut 1 orang lagi, pemilik bengkel bisa mengerjakan pekerjaan lain yang lebih penting. Jadi, 1 orang yang direkrut ini dilatih untuk bisa punya kemampuan memperbaiki mobil pelanggan seperti halnya yang dilakukan pemilik bengkel. Begitu sudah mahir, maka pekerjaan memperbaiki mobil diserahka sepenuhnya kepada 1 karyawan ini. Lantas bagaimana dengan pemilik bengkel? apa yang dikerjakan?. Nah.. pemilik bengkel akan melakukan pekerjaan-pekerjaan lain untuk memperbesar bengkel, misalnya menjalin relasi yang lebih banyak dengan pemilik mobil. memikirkan bagaimana cara memperbanyak pangsa pasar dll.

Itulah perbedaan antara "membantu pekerjaan Boss" dan Team Work". Nah.. bagaimana dengan anda, punya orang yang hanya sekedar "membantu" pekerjaan anda atau benar-benar "Team Work"?

(Business Relation ActionCOACH Agung Kurniawan)  

10 Principles of Leadership

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 21-10-2012
Dalam sebuah dialog di Radio Sangkakala AM Digital 1062 tentang bagaimana membangun sbuha kerajaan bisnis yang kuat dan tangguh bisa bertahan sampai ratusan tahun, Business Coach dari Action COACH, Coach Suwito Sumargo mencontohkan, Kerajaan Inggris, Kerajaan Belanda, dan kerajaan-kerajaan besar lainnya bisa bertahan sampai sekarang. Menurut Coach Suwito, kerajaan-kerajaan ini bisa bertahan sampai sekarang karena memiliki pemimpin-pemimpin yang kuat. Pemimpin yang kuat adalah seorang yang mempunyai leadership yang hebat juga. 

Demikian juga di kerjaaan bisnis, seberapa besar dan seberapa kecilpun kerajaan bisnis, haruslah dipimpin seorang yang punya leadership. Menurut Brad Sugars, ada 10 prinsip kepemimpinan.
  1. Kenali diri Anda dan terus melakukan perbaikan diri. Dalam rangka untuk mengenal diri sendiri, Anda harus memahami Anda ingin "menjadi apa", "tahu apa", dan "melakukan apa". Hal ini bisa terjadi bila anda terus memperkuat diri anda dengan membaca dan belajar terus menerus.
  2. Jadilah ahli teknis. Sebagai seorang pemimpin, Anda harus tahu pekerjaan Anda dan juga memiliki "keakraban yang solid dengan pekerjaan karyawan Anda".
  3. Mencari tanggung jawab dan mengambil tanggung jawab atas tindakan Anda. Mencari cara untuk membimbing organisasi Anda ke ketinggian baru. Dan bila ada yang salah, tidak menyalahkan orang lain.
  4. Membuat keputusan yang baik dan tepat waktu. Gunakan pemecahan masalah yang baik, pengambilan keputusan, dan perencanaan.
  5. Memberi contoh. Jadilah teladan yang baik untuk Anda karyawan. Mereka akan percaya apa yang mereka lihat - tidak apa yang mereka dengar.  
  6. Paham terhadap Team Anda dan melihat keluar untuk kesejahteraan mereka. Tahu sifat manusia dan pentingnya tulus merawat pekerja Anda. 
  7. Bangun komunikasi dengan Team Anda. Sehingga anda tahu bagaimana berkomunikasi dengan orang-orang Anda, senior, dan orang-orang penting lainnya dalam organisasi. 
  8. Mengembangkan rasa akuntabilitas, kepemilikan dan tanggung jawab pada orang Anda. Dengan cara semacam ini akan membantu mereka melaksanakan tanggung jawab profesional mereka. 
  9. Pastikan Semua tugas dimengerti, diawasi, dan dicapai. Komunikasi adalah kunci untuk tanggung jawab ini. 
  10. Melatih orang-orang Anda sebagai sebuah tim. Dengan mengembangkan semangat tim, Anda akan dapat membangun organisasi Anda, departemen, bagian, dll untuk kemampuan maksimal.  

(Business Relation ActionCOACH Agung Kurniawan) 

Bagaimana Data bisnis member di Action Coach?

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 22-10-2012
Terima kasih kepada Bapak Herman yang telah memanfaatkan forum tanya jawab dengan mengirimkan pertanyaan ke redaksi blog pusatpelatihanbisnis.blogspot.com yang dikelola Surabaya Action COACH melalui email actionagung@gmail.com. Bapak Herman menanyakan, bagaimana kerahasian data-data bisnis member/klien Action COACH? karena kalau mengangkat seorang Business Coach dari Action Coach, tentu akan membuka semua data bisnis yang dimiliki. Dengan demikian, Action COACH akan tahu semua data bisnis perusahaan. Apakah nanti data ini, tidak disalahgunakan?

Jawaban. Seorang Business Coach hampir sama dengan profesi sebagai seorang dokter, jadi para Coaches ini juga disumpah untuk tidak membocorkan kepada siapapun data-data yang dimiliki seorang member/klien ActionCOACH. Sebagai contoh, beberapa tahun yang lalu, Surabaya Action Coach  pernah menangani 4 Apotek yang lokasinya di ruas jalan yang sama. Tapi Action COACH mendampinginya dengan profesional. Jadi ke empat apotek ini bisa berkembang pesat tanpa harus saling mematikan. Nah ini artinya, semua klien akan didampingi secara profesional dengan cara mengembangkan potensi positif yag dimiliki masing-masing klien. Tanpa harus diajak melihat kelemahan pebisnis yang lainnya. Selama sekian tahun mendampingi pemilik bisnis, ternyata begitu banyak hal positif yang belum dilakukan pebisnis. Sehingga waktu pertemuan benar-benar dimanfaatkan sepenuhnya untuk pengembangan bisnis klien. Jadi Sama sekali tidak ada waktu untuk mencari-cari atau membicarakan kelemahan pebisnis yang lain.

Selain itu, di Action Coach ada 14 budaya yang harus dikembangkan oleh kami semua yang ada di Action Coach. Satu diantaranya, adalah budaya "Communication". Di dalam budaya communication ini, kita diharamkan untuk menggosip, artinya kita haram untuk membicarakan hal-hal yang negatif. Kita diharuskan untuk membicarakan hal-hal yang baik-baik saja. 

Dengan demikian, berdasarkan sumpah dan etika seorang Coach, juga berdasarkan budaya yang dikembangkan di Action Coach, maka semua data klien dijamin kerahasiannya.

(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan)

Karena Wanita Lebih Soft Bernegosiasi

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 22-10-2012
Dalam Gathering Women in Business bertopik "from good to great" di master office action coach East Java & Bali di Las Vegas Room di Pakuwon Trade Centre Surabaya, lebih fokus pada kemampuan persuasi yang dimiliki seorang women business. Bagaimanapun juga seorang wanita mempunyai kemampuan persuasi yang cukup bagus. Kenapa? Karena secara umum wanita lebih soft dalam bernegosiasi.

Coach Humphrey rusli yang mendampingi gathering women in business ini menyampaikan, ada 6 langkah (6 Basic Traits of A Great Persuader).  Satu diantara langkah itu antara lain,  "character". Hanya wanita yang bercharacter yang bisa menjadi wanita Great Persuader. Jadi kalau ingin menjadi seorang persuader, haruslah bercharacter. Bagaimana menjadi seorang wanita yang bercharacter?. Satu diantara caranya adalaah banyak membaca buku. Oarang-orang yang berkarakter, sperti Bung Karno, Bung Hatta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah orang-orang yang bercharacter. Dan mereka semua adalah pembelajar, dan semua banyak membaca buku.

Satu diantara peserta Women In Business sempat bertanya? bagaimana cara memulai menyenangi membaca buku? Kata Coach Humphrey, caranya adalah dengan mulai membaca buku yang tipis. buku yang tipis itu sekitar 50-60 halaman. Karena kalau 40 halaman adalah makalah.Kenapa harus memulai yang tipis?. Karena seseorang itu kalau bisa menyelesaikan sesuatu sampai finish, akan merasa senang. Nah... kalau bisa menyelesaikan satu buku, tentu akan senang dan akan memulai baca  buku baru lagi. sebaliknya, kalau kita mulai baca buku yang tebal, kemudian tidak selesai-selesai, maka akan timbul rasa malas untuk membaca buku baru lagi. Bagaimana tidak malas, wong satu buku saja tidak selesai-selesai.

(Business Relation Action COACH Agung Kurniawan)
 

Jumat, 19 Oktober 2012

Pentingnya Komunitas dalam Bisnis.

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 20-10-2012
Dalam sebuah bisnis, perlu bahkan penting adanya komunitas. Inilah satu diantara yang disampaikan Coach Humphrey Rusli satu diantara Business Coach yang ada di Surabaya ActionCOACH, dalam acara Women In Business hari ini di Las Vegas Room Master Office Pakuwon Trade Centre Jl Puncak Indah Lontar 2. 

Menurut Coach Humphrey, Komunitas ini sangat penting bagi setiap pemilik bisnis termasuk para peserta "Women in Business" hari ini. Komunitas sangat penting untuk networking, menjalin relasi, mendapat informasi-informasi yang terbaru dan bermanfaat untuk pengelolaan bisnis. Jadi, posisi komunitas ini menjadi wajib untuk para pemilik bisnis. Tidak punya komunitas sama halnya dengan tertinggal dalam perjalanan bisnis secara umum, bahkan membbuat kita terlempar.

Tentang komunitas seperti apa yang bisa diikuti/dimiliki para pemilik bisnis?. COACH Humphrey Rusli yang menjadi Coach terbaik peringkat 6 dari 1.400 Business Coach yang ada di Action Coach menyatakan, semua komunitas bisa diikuti asal bermanfaat baik untuk bisnis. Bisa Jejaringan Sosial dunia maya facebook, Tweeter. Ataupun komunitas yang ada secara langsung. Termasuk komunitas "Women In Business".

Inilah satu diantara materi yang didialogkan, selain topik utama "from Good to Great Business Women".

(Business Relation ActionCOACH Agung Kurniawan)    

Cara Meningkatkan Pengunjung?

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 19-10-12
Bisnis di bidang apapun (bisnis makanan, bisnis otomotif, bisnis jasa dll) tentu menginginkan omzet yang dan profit yang sebesar-besarnya. Semua pengusaha ingin hal itu. Tapi banyak yang tidak menyadari bagaimana cara mencapainya.

Untuk mencapai profit yang besar, maka ada 5 langkah yang harus dilakukan oleh seorang pengusaha. 1 langkah yang paling awal adalah mendatangkan lebih banyak lagi pengunjung ke outlet kita. Dengan memperbanyak jumlah pengunjung ke outlet kita, maka kemungkinan untuk membeli product kita juga semakin besar. Dan semakin banyak yang membeli product di outlet kita, maka secara otomatis juga akan bisa meningkatkan jumlah profit kita.

Lantas bagaimana cara kita mendatangkan lebih banyak lagi pengunjung di outlet kita?. Caranya adalah dengan lebih gencar mempromokan product dan outlet kita. Cara mempromokan juga cukup banyak. Untuk perusahaan-perusahaan skala besar dan punya pangsa pasar yang luas/skala nasional maka bisa dengan promo di TV Nasional dan TV lokal, juga di Media Cetak berskala Nasional. 

Bagaimana dengan perusahaan/bisnis yang berskala lokal/regional/kota?. Tentu tidak perlu menggunakan Media (TV, Media Cetak yang berskala Nasional), tapi cukup memanfaatkan media lokal. Media lokal ini bisa koran lokal, Radio, selebaran. 

Catatan untuk penggunaan selebaran. Pembagian selebaran di pinggir jalan juga sesuatu yang sangat bagus dengan catatan anda memiliki penawaran yang luar biasa dan langsung bisa segera ditanggapi calon konsumen. Dan tempat bisnis anda tidak terlalu jauh dari tempat penyebaran selebaran tersebut. Selai itu, usahakan orang yang membagi selebaran ini adalah orang yang punya penampilan menarik. Uji dan ukur dimana dan kapan anda membagikan selebaran.

Strategi di atas adalah sebagian dari strategi yang bisa digunakan untuk memperbanyak pengunjung di outlet kita. Masih banyak strategi-strategi yang lainnya.

(Business Relation ActionCOACH Agung Kurniawan)
 


 

Kamis, 18 Oktober 2012

Brosur yang Mendapat Perhatian

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 19-10-2012
Satu diantara cara mendatangkan calon pelanggan bisnis adalah dengan cara membuat brosur. Tapi tidak semua orang bisa membuat brosur yang bisa mendapatkan perhatian dari orang yang melihatnya. Tidak jarang, brosur yang dibuat dengan kertas yang cukup mahal, tapi akhirnya berakhir di tempat sampah. Nah ini karena kita tidak membuat brosur yang bisa menarik orang.

Coach Humphrey Rusli, satu diantara business coach yang ada di Surabaya Action COACH menyampaikan, seringkali pembuatan brosur langsung diserahkan ke percetakan, tanpa dikonsultasikan dengan ahlinya. Nah... ini yang kemudian membuat brosur tidak sampai pada sasaran. Satu diantara hal yang harus dipertimbangkan dalam membuat brosur adalah, brosur harus enak dipandang mata/membuat tertarik mata yang melihatnya kemudian ingin mengambilnya. 

Nah... untuk tahap selanjutnya adalah kata-kata yang dicetak di halaman paling depan harus menarik seseorang yang membacanya misalnya "membeli rumah tanpa uang". Dll

Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat di ebook "Instant Brochures" yang bisa di download di http://www.actioncoach.com/ebooks.

(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan) 

Gagal Suksesi VS Existensi Bisnis

Pusat Pelatihan Bisnis/ActionCOACH 19-10-2013
Semua pemilik bisnis ingin supaya bisnis bisa bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama atau kalau bisa diwariskan ke generasi berikutnya. Tapi seringkali regenerasi/suksesi ini tidak berjalan lancar/ bahkan cukup alot. 

Coach Suwito Sumargo satu diantara business coach yang ada di Surabaya ACTIONCOACH mencontohkan beberapa regenerasi/suksesi yang gagal di dalam sebuah bisnis. Ada seorang pebisnis yang handal dan sukses, bisa menyekolahkan anaknya sampai ke Luar Negeri. Tapi begitu kembali, ternyata sang anak enggan meneruskan bisnis sang ayah, karena si anak lebih suka untuk bekerja di perusahaan Multinasional yang pendapatanya justru lebih besar dibandingkan kalau harus mengurus/melanjutkan usaha orang tua. Sehingga dengan demikian, gagal sudah proses suksesi. Nah...bagaimana dengan bisnisnya. Adakalanya, sang founder atau orang tua, tidak mau report-repot sehingga mengambil keputusan menutup bisnisnya.

Beberapa contoh kasus nyata, seringkali terlihat di sekitar kita, perusahaan yang cukup besar dan sukses dikelola oleh sang founder, tapi begitu sang founder sudah berpulang, ternyata semua keturunannya tidak ada satupun yang mau melanjutkan. Sehingga akhirnya perusahaan yang sudah di titik sukses harus tiba-tiba ditutup.

Padahal menurut Coach Wito, dalam kondisi semacam inipun perusahaan tetap bisa jalan dan pemilik cukup jadi pemegang saham saja. Sementara pengelolaan bisnis bisa diserahkan ke Board of Director. Yang penting bisnis bisa tetap berjalan.

( Business Relation ActionCOACH Agung Kurniawan)

 

Cara meningkatkan rata-rata penjualan?

Pusat Pelatihan Bisnis/ActioinCOACH 19-10-2012
Terima kasih kepada bapak cipto yang telah memberikan atensi dengan mengirimkan pertanyaan ke redaksi pusatpelatihanbisnis.blogspot.com (blog Surabaya Action Coach) melalui email actionagung@gmail.com.. Dan juga terima untuk pembaca blog yang kemudian tertarik untuk datang langsung ke kantor Action Coach Master Office East Java & Bali di The Terrace TT 03-05 PAkuwon Trade Centre Jl Puncak Lontar Indah 02 Surabaya.

Pak Cipto seorang pebisnis di bidang retail menanyakan bagaimana cara meningkatkan rata-rata penjualan?

Jawaban. Ada bebeapa strategi yang bisa ditempuh untuk meningkatkan rata-rata penjualan di bisnis kita. Yang pertama adalah dengan menaikan harga jual produk yang kita miliki. Dengan menaikan harga jual per item produk memang secara otomatis akan menaikan rata-rata penjualan kita. Untuk kenaikan yang cukup besar, harap dilakukan dengan hati-hati dan bertahap (kecuali product kita benar-benar punya USP). Selain itu, strategi ini juga harus dibarengi dengan kewaspadaan melihat para pesaing? ingat kalau ada resistensi dari konsumen tentang kenaikan harga ini, maka segera dilakukan evaluasi.

Strategi yang kedua, adalah dengan up sell. Caranya, buatlah product dengan kualitas tinggi dan kualitas rendah. Kemudian, jelaskan pada konsumen tentang kelebihan, manfaat yang didapatkan konsumen dari product kualitas tinggi ini dibandingkan yang berkualitas rendah. Persuasi konsumen untuk mengarah pada pembelian product kualitas tinggi ini. Tapi yang perlu diingat, tidak semua konsumen punya uang lebih, sehingga pada konsumen-konsumen tertentu yang tidak mampu untuk membayar product yang mahal, maka biarkan untuk memanfaatkan product yang kualitas rendah.

Strategi yang ketiga, adalah dengan memberikan banyak pilihan. Caranya, pada waktu konsumen datang, maka coba berikan pilihan product yang diinginkan. Pandai-pandai berkata. Misalkan, yang merah atau yang biru, yang besar atau yang kecil, model A atau Model B, pertanyaan ini akan memandu konsumen untuk fokus pada barang yang memang benar-benar diinginkan. Sehingga kemungkinan untuk membeli jadi semakin besar.

Nah.. pak cipto, itu beberapa strategi untuk menaikan rata-rata penjualan. Selamat mencoba dan salam fantastic.

(Business Relation ActionCOACH Agung Kurniawan)