Selasa, 31 Juli 2012

"Bali sangat indah di Dunia......... Tapi Pulau Cheju Do adalah yang nomer 1 di Dunia"

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach Surabaya 24-07-2012
Kali ini, kita akan mengajak anda untuk berpetualang di tempat-tempat wisata di Korea Selatan yang terkelolah dengan baik. Tapi sebenarnya, secara material, Indonesia masih lebih bagus untuk tempat-tempat wisata. Kalau saya bayangkan, misalnya, wisata Jawa Timur ditangani oleh dinas wisata Korea Selatan, tentu tujuan wisata di Jawa Timur akan menjadi lebih banyak dari yang ada sekarang. Demikian juga kualitasnya. Okelah..... saya tidak akan banyak bercerita tempat wisata di Jawa Timur dan Indonesia, karena semua tahu bagaimana kondisi wisata kita. Saya akan langsung cerita tempat wisata di Negeri Ginseng Korea Selatan. Dengan saya bercerita wisata di Korea Selatan, kita langsung bisa membandingkanya dengan yang ada di sini.
Dari lokasi wisatanya sendiri, pada awalnya bukanlah sesuatu yang indah benar. Saya pernah datang ke suatu wisata alam yang cukup ramai dikunjungi warga. Pada dasarnya, tempat ini hanyalah sebuah sungai yang mengalir di lembah, dan ada plengsengan pengendali air. Pada waktu musim panas, airnya tidak terlalu banyak, sehingga dasar sungai yang terdiri atas kerikil dan bebatuan terlihat jelas. Warga juga bisa masuk ke badan sungai dengan sedikit bermain air. Kemudian di sediakan tempat untuk membakar daging (Bulkogi) makanan khas Korea Selatan. Sisi sungai ada tebing setinggi 10 meter, sedangkan sisi yang lainnya ada lapangan tanah. Lapangan tanah ini dibagi untuk lapangan sepak takraw, Voli dan sepak bola. Taman rekreasi ini juga dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet yang terawat dan benar-benar bersih (pokoknya, masuk toilet dan kamar mandi pasti krasan). Begitu menyenangkan di taman rakreasi ini. Padahal, kalau kita lihat lokasi awalnya, hanyalah sungai yang mengalir di lembah. Apa istimewahnya? di tempat kita ini banyak lokasi semacam itu. Coba kalau dikelola dengan benar, tentu lokasi wisata kita akan lebih banyak dan lebih berkualitas dari sekarang. Tidak kalah pentingnya, di setiap tempat rekreasi, selalu saja ada petugas kebersihan yang setiap detik berkeliling untuk mengambil sampah yang tercecer. Tapi, di sisi lain, tidak ada satupun pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Semua tertib dan disiplin memasukan sampah ke dalam bak sampah.
Bagaimana dengan jalan menuju lokasi ini?.. nampaknya pemerintah Negeri Ginseng Korea Selatan memang benar-benar memperhatikan dan ikut merasakan apa yang dirasakan masyarakatnya. Lokasi wisata yang satu dengan yang lain, memang dibuat tidak terlalu jauh jaraknya. Dengan cara demikian, warga tidak akan jenuh dalam perjalanan, karena bisa singgah ke beberapa tempat wisata dalam satu perjalanan. Di sisi lain, bagi pengendara dan wisatawan yang cape dalam perjalanan, juga sudah disediakan tempat istirahat yang lagi-lagi membuat kita krasan. Tempat istirahat cukup luas, sehingga kalau sudah datang musim libur, maka akan terlihat puluhan bus wisata berjajar untuk istirahat sebentar. Lokasi ini sebenarnya untuk beristirahat. Tapi sepintas lalu seperti tempat tujuan wisata itu sendiri. Karena di tempat ini juga tersedia beragam souvenir, sayur dan kebutuhan para wisatawan. Toilet dan kamar mandi dengan kebersihan dan estetika seperti hotel. Dan yang penting, anda tidak perlu bayar seperti yang terjadi di Indonesia.
Bagaimana pemerintah dan perusahaan mendukung wisata?
Pemerintah dan perusahaan sangat mendukung wisata. Di korea selatan ada 4 musim (musim Panas, gugur, dingin (salju), semi). Kebijakan pemerintah Negeri Ginseng Korea Selatan di setiap musim itu, ada libur sekitar 1 minggu yang disebut libur musim panas, gugur, dingin, semi. Nah... pada liburan musim itulah, semua perusahaan mengajak karyawannya untuk berwisata. Sehingga pada waktu liburan musim itu, kita akan melihat begitu banyak warga yang berwisata.
Yang perlu kita catat dan kita tiru dari bangsa Korea Selatan adalah kebanggaan warga Negeri Ginseng Korea Selatan. Pada suatu waktu saya berdialog dengan mereka. Hampir semua orang Korea Selatan kalau bertemu dengan orang Indonesia kemudian terjadi dialog tentang wisata, maka orang Korea Selatan itu akan mengatakan
"Bali itu memang sangat Indah di dunia...........tapi Pulau Cheju Do adalah yang nomer satu di dunia"
Warga Indonesia yang tinggal lama di Korea Selatan akan senyum-senyum mendengar kalimat itu. Karena kalimat di atas seringkali disampaikan warga Korea Selatan ke warga Indonesia. Pulau Cheju Do adalah satu provinsi yang berbentuk pulau yang letaknya di ujung selatan Korea Selatan. Dan Pulau ini dikonsep dan dikelola seperti pulau Bali.
Begitulah..... Nasionalisme bangsa Korea Selatan akan produk dalam negerinya sangat tinggi, dan dikagumi oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Bagaimana dengan kita??????????

(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan) 

Berbisnis Sekaligus Beribadah (Puasa hari ke 10)

Pusat Pelatihan Bisnis?action Coach 30-07-2012
Seperti biasanya, sesudah meninjau budaya untuk sukses berkelimpahan dari sudut pandang bisnis, maka berikutnya kita aka meninjaunya dari sisi ibadah. Dalam perjalanan untuk menuju kesuksesan yang berkelimpahan kita memerlukan komunikasi yang efektif. Terkait denga itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi, baik dalam bidang bisnis maupun kehidupan kita sehari-hari. Beberapa hal itu antara lain.
  1. Dalam pengertia komunikasi yang kita dasarkan pada definisi yang ada di Action Coach, satu diantaranya kita tidak boleh membuat ataupun mendengarkan gosip. Inti dari pengertian ini sangatlah klop dengan ajaran Islam. Seperti dalam surah Al -Hujuraat ayat 12 yang artinya " Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang". Dari sini jelas sekali bahwa dalam mengelola bisnis maupun dalam sehari-hari kita dilarang menggosip. Tapi kalau kita lihat di berbagai tempat/perusahaan maka disitu seringkali kita melihat antar karyawan yang menggosip. Nah ini secara etos kerja maupun keibadahan, sangatlah tidak bagus.
  2. Dalam bisnis, seringkali kita menemui orang-orang atau klien bisnis kita yang perilakunya sudah melampui batas (menjengkelkan, mencurangi kita dll). Lantas bagaimana kita berkomunikasi dengan mereka?. Islam sudah mengantisipasi hal ini, yaitu kita disarankan tetap berbicara yang santun sambil kita tetap mengingat Allah. Ini terlihat dalam kisah Nabi Musa dan Nabi Harun waktu diperintahkan menemui Raja Firaun. Hal ini tertullis dalam surah Thaahaa ayat 42-44. yang artinya "Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku; Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut". Dengan demikian, kepada orang yang mungkin sangat menjengkelkan kita sekalipun kita mestinya tetap berkata-kata yang lemah lembut.
  3. Dalam berkomunikasi, kita diminta Allah meninggalkan dialog/perkataan yang tidak berguna. Kalau kita meninggalkanya, maka kita akan masuk dalam golongan orang-orang yang beruntung. Janji Allah ini diabadikan dalam Surah Al Mu'minun ayat 1-3 yang artinya "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. Inilah mengapa orang-orang yang meninggalkan perkataan tidak berguna akan beruntung.
    Anda yang ingin bertanya tentang bisnis anda, bisa mengiriim pertanyaan melalui email actionagung@gmail.com 
    (Business Relation Action Coach Agung Kurniawan)
     

Minggu, 29 Juli 2012

Berbisnis sekaligus Beribadah (Puasa hari ke 9)

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach 29-07-2012 
      Di puasa hari yang ke 9 ini, akan kita bahasa budaya yang kelima "Communication" untuk menuju sukses yang berkelimpahan.Kita akan menguraikan dalam perspektif bisnis terlebih dahulu. Berdasarkan pengertia yang ada di Action Coach, maka yang dimaksud dengan Communication adalah "Kita semua harus berbicara secara positif baik kepada anggota-anggota anggota tim kita, konsumen kita, internal perusahaan kita ataupun kepada publik. Dan kita harus selalu menggunakan kalimat-kalimat yang positif . Kita tidak pernah menggunakan atau mendengarkan kalimat-kalimat sarkasme atau gosip. Kita juga harus bertanggung jawab dengan semua yang kita katakan." Dari pengertian di atas, kita mendapatkan beberapa kalimat kunci. 
  1. Yang pertama, bahwa kita semua harus mengatakan hal-hal yang positif dengan kalimat-kalimat yang positif juga. Hal ini penting sekali karena, kalau kita terbiasa mengatakan hal-hal yang positif dalam bisnis kita, itu artinya kita juga selalu berpikir terhadap bisnis kita. Dan kalau kita melakukan hal ini, maka cara pandangan kita terhadap setiap kejadian yang ada di bisnis kita selalu dengan keoptimisan. Dan ini adalah sesuatu yang bagus, karena kita akan melihat semua yang ada di bisnis kita (Ancaman, Kebijakan pemerintah yang menyulitkan bisnis kita, persaingan dengan bisnis yang sejenis) sebagai suatu ispirasi kita untuk melakukan inovasi-inovasi baru yang lebih menguntungkan kita.Bukan selalu mengambinghitamkan yang lain. Kaitanya dengan komunikas ini, ada beberapa kebiasaan komunikasi yang patut dihilangkan yaitu ; Selalu beralasan kalau kita salah. Menolak kebenaran, padahal kita tahu itu benar, mencari kambing hitam atas peristiwa negatif. 
  2. Yang kedua, kita tidak pernah mengatakan/mendengarkan kalimat-kalimat kasar, gosip. Penting bagi setiap orang untuk tidak mendengar kalimat-kalimat kasar dan juga gosip. Pada waktu kita menggunakan kalimat-kalimat kasar pada konsumen kita, maka itu sama saja dengan menunjukan kualitas kita di hadapan orang lain. Kita juga tidak pernah menyebarkan gosip. Gosip ini sangat berbahaya, apalagi dalam sebuah bisnis, karena bisa mengahancurkan bisnis seseorang.
  3. Kita juga harus selalu mempertanggungjawabkan setiap perkataan kita. Karena semua perkataan kita haruslah sesuatu yang kebenaran, bukan kebohongan. 
Itulah beberapa hal yang terkait dalam komunikasi dalam sebuah bisnis kita. Pendek kata, kita harus benar-benar menjadi seorang komunikator yang baik, diinternal perusahaan ataupun external.

Anda punya pertanyaan seputar bisnis anda, silahkan pertanyaan di kirim ke actionagung@gmail.com
(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan)
1
  

Pentingnya Unique Selling Point dalam Bisnis

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach 30-07-2012
USP Unique Selling Point dalam Bisnis menjadi hal yang cukup penting bagi perkembangan bisnis. Secara harfiah, Unique Selling Point dapat diartikan sebagai keunikan bisnis kita yang mampu menjadi daya tarik konsumen pada produk kita. Keuntungan dari memiliki Unique Selling Point adalah :
1. Bisnis kita menjadi sangat berbeda/punya keunikan dengan bisnis lainn yang sejenis. Misalkan, banyak bisnis persewaan lapangan Futsal. Tapi lapangan Futsal kita sangt-sangat berbeda dengan persewaan lapangan Futsal pada umumnya. Misallnya, di lapangan Futsal kita selalu ada kompetisi untuk kelompok-kelompok Futsal, setiap bulan. Jadi Ada apresiasi terhadap pengguna lapangan Futsal kita.
2. Dengan memiliki Keunikan, maka bisa meningkatkan penjualan. Misalkan, Banyak orang berbisnis bengkel mobil, tapi hanya bengkel kita yang memberikan tips kepada para Driver yang menservice mobil majikanya di tempat kita. Dengan demikian, para driver akan menceritakan pengalamanya pada driver lainnya untuk menservice mobil ke bengkel kita.
3. Mudah diingat oleh masyarakat. Karena bisnis yang kita jalankan sangat berbeda dengan yang lain meskipun dalam industri yang sama, tapi karena unik (hanya satu-satunya), maka orang mudah mengingat. Semakin mudah diiingat akan semakin bagus.Misalkan, banyak bisnis air isi ulang. Tapi isi ulang di tempat kita, bisa diantar/kirim, isi 10 kali dapat gratis 1 kali, setiap 3 bulan selalu ada undian untuk konsumen. Dengan demikian, orang akan lebih mudah mengingat bisnis kita. 

Dan masih banyak keuntunga-keuntungan lain dengan memiliki USP. Tapi apapaun bentuk keuntungan itu, semuanya mengarah pada peningkatan penjualan dan keuntungan.

(Anda yang punya pertanyaan2 tentang bisnis, silahkan berkirim email di actionagung@gmail.com) 
(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan)     

Jumat, 27 Juli 2012

Berbisnis Sekaligus Beribadah (puasa hari ke 8)

Pusat Pelatiihan Bisnis/Action Coach 28-07-2012

Hari Kedelapan.
Di hari yang kedelapan akan kita bahas budaya “excellence”dalam perspektif ibadah. Excellence/istimewah/ sempurna atau sebaik-baiknya adalah sesuatu hal yang memang dianjurkan termasuk di dalam agama. Nah.. bagaimana kalau dikaitkan dengan perdagangan. Sama saja. Dalam hal perdagangan atau perniagaan, islam juga menganjurkan supaya kita menjual barang/jasa dengan kualitas yang istimewa/sempurna. Seperti yang disebut dalam  surah Al-Israa' Ayat : 35 yang artinya    ‘Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
Sudah sangat jelas, bahwa dalam memperdagangkan barang/jasa kita diminta untuk memberikan produk dengan sempurna “Sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar”.  Sebagai satu contoh, kalau kita menjual beras dengan takaran, maka kita harus menakarnya dengan sempurna, tidak boleh kurang. Kita juga tidak boleh curang. Demikian juga kalau kita menimbang, kita juga tidak boleh mengurangi timbangan. Kalau kita lanjutkan ayat di atas bunyinya “itulah yang lebih utama dan lebih baik akibatnya”. Semua yang diperintahkan Allah adalah demi kebaikan kita. Jadi kalau kita sudah menakar dan menimbang dengan baik, maka kita juga akan mendapatkan hal yang baik, dan kalau kita melanggar, maka akibat yang tidak baik pasti akan menimpa kita juga. Mari kita cermati dan kita logikan ayat di atas.
Secara bebas kita bisa mengartikan ayat di atas, bahwa kalau kita menimbang dan menakar produk kita dengan sempurna, maka kita akan mendapatkan akibat yang baik. Akibat baiknya adalah, pembeli akan puas dengan barang dagangan kita, kalau mereka puas maka konsumen akan menjadikan kita sebagai tempat langganan.
Tapi sebaliknya juga, kalau kita tidak melakukan penimbangan dan penakaran dengan benar (beragam kecurangan), maka akibat buruknya juga akan ke kita sendiri. Mungkin anda akan bertanya, kalau curang khan kita bisa dapat untung lebih besar?. Benar sekali, untung lebih besar. Tapi hanya sesaat. Tidak akan lama. Kenapa?.. karena kecurangan kita akan segera diketahui. Apapun bentuk kecurangan, ketidaksempurnaan menimbang dan menakar, akan segera ketahuan. Kalau sudah ketahuan, maka konsumen enggan kembali lagi. Nah... saat itulah ketidakberuntungan mulai menjangkiti kita.
Jadi apapun bentuk usaha kita, apakah barang ataupun jasa, tetap harus kita sampaikan dengan kondisi yang benar-benar sesempurna mungkin yang kita bisa. 

Untuk anda yang ingin bertanya tentang bisnis, silahkan email ke Actionagung@gmail.com
( Business Relation Action Coach Agung Kurniawan)


Kamis, 26 Juli 2012

Entrepreneur Day..(tentang Visi Perusahaan)

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach 26-07-2012
 Kegiatan Entrepreneur Day hari kamis 26 Juli kemarin di Las Vegas Room di Master Office Action Coach Jatim Bali di The Terrace 03-05 PTC  berjalan lancar dan diikuti sekitar 27 entrepreneur. Hal yang menarik terjadi pada sesi Networking. Karena semua perserta dipersilahkan berkenalan satu sama lain dalam waktu 10 menit. Dalam waktu 10 menit ini, semua peserta berbaur jadi satu saling tukar kartu nama, bertanya tentang bisnis masing-masing, dan penjajakan peluang bisnis. Sesudah 10 menit, para peserta ditanya Coach Humphrey Rusli tentang seberapa banyak peluang bisnis baru yang didapatkan dari sesi networking. Dan hasilnya Fantastic.... karena rata-rata peserta mempunyai peluang bisnis baru sebanyak 5 peluang. Acara kemudian dilanjutkan dengan workshop singkat tentang Visi perusahaan. Materi meliputi cara membuat Visi perusahaan yang tepat supaya bisa jelas tujuan yang ingin dicapai. Workshop ini berlangsung sampai dengan pkl 12.00 WIB. Semua berjalan lancar. fun karena semua peserta merasa fun. Di akhir acara, semua peserta satu per satu menyampaikan visi perusahaan masing masing  di depan. Dengan demikian, semua peserta bisa belajar membuat visi. Visi yang tepat akan membuat perusahaan bisa bergerak mengarah ke tujuan yang diinginkan.

Anda ada pertanyaan tentang bisnis, silahkan mengirimkan pertanyaan ke actionagung@gmail.com
(Business Relation Action coach Agung Kurniawan)
   

Berbisnis Sekaligus Beribadah (puasa hari ke 7)


Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach 27-07-2012
Hari Ketujuh.
Puasa di hari ketujuh, kita akan membahas budaya Execellencesatu diantara 14 budaya di action coach untuk mencapai sukses yang berkelimpahan. Dan hari ini, kita membahas dalam perspektif bisnis. Berdasar pengertian yang ada di action coach, excellence  artinya Good enough isn't. I always deliver products and services of exceptional quality that add value to all involved for the long term. I look for ways to do more with less and stay on a path of constant and never ending improvement and innovation”. Kalau kita terjemahkan secara bebas maka, kita tidak boleh menghasilkan dan mengirimkan produk yang berkualitas cukup bagus, tapi produk dengan kualitas istimewah. Dan kita juga harus melakukan added value terhadap produk kita. Di sisi lain, produk kita juga harus diinovasi sepanjang waktu.
Dari pengertian bebas di atas, kita akan lihat satu per satu.  Kenapa kita tidak boleh memproduksi barang dengan kualitas cukup bagus?..  karena kalau kita memproduksi barang dan jasa dengan kualitas cukup bagus maka kita akan bersaing habis-habisan, dan ini lebih membuang energy. Ya.. bersaing habis-habisan karena di luar sana begitu banyak produk-produk yang sejenis dengan produk kita dengan kualitas yang sama (cukup bagus). Sehingga mau tidak mau kita harus bersaing dengan produk yang lain. Nah… solusinya adalah membuat produk yang excellence, istimewah, ada nilai tambah dalam setiap produk kita yang membuat produk kita berbeda dengan produk yang lain. Ini yang akan menjadi daya tarik produk ke konsumen. Karena itu, inovasi produk harus dilakukan selamanya. Pada dasarnya yang kita lakukan dengan produk kita adalah menyempurnakan. “TIDAK ADA PRODUK YANG SEMPURNA”. Filosofinya, supaya kita terus melakukan inovasi sepanjang masa. Cukup banyak perusahaan besar yang terus melakukan inovasi terus. Contoh, pasta gigi, susu formula dll.
Tidak hanya di produk saja kita membuatnya istimewa, tapi di seluruh bidang bisnis kita. Termasuk diantaranya, kita juga harus memberika proses pengiriman barang yang excellence, pelayanan Administrasi yang excellence juga. Pokok di semua lini bisnis harus excellence.
Memang membuat produk, pelayanan, administrasi, promosi dll yang execellence membutuhkan energy biaya dan waktu. Nah… tapi kalau kita tidak melakukan semua ini, maka energy kita akan lebih banyak lagi terserap di dalam persaingan penjualan produk dengan standard yang rata-rata sama. Kalau kita memproduk barang dengan kualitas rata-rata sama, maka kita akan terjebak pada keruwetan bisnis perang harga yang akan membuat kita pusing menekan biaya produksi. Tapi kalau kita memproduksi barang dan jasa dengan kualitas excellence, maka kita akan terbebas dari perang harga. Ada satu contoh.
Seorang pebisnis muda menggeluti bidang bisnis retail IT salah satu produk USA. Nah… keistimewaannya, sang pebisnis muda ini tidak hanya menjual IT, tapi juga mengajari semua fitur yang ada di dalamnya, sehingga pembeli tidak saja membeli barang, tapi juga dapat menggunakan semua fitur. Bisnis ini, jadi berbeda dengan pebisnis yang lain meski sama-sama menjual IT. Ini kalau dalam bahasa bisnis disebut USP (unique selling point) atau keunikan yang menjual.  
(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan, photo sundijo.com)
(Anda yang ingin bertanya tentang bisnis anda, silahkan email ke actionagung@gmail.com)

Rabu, 25 Juli 2012

Berbisnis Sekaligus Beribadah (puasa hari ke 6)

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coah 26-07-2012

Hari Keenam.
Di puasa hari yang keenam ini kita akan membahas tentang Integritas sebagai satu diantara 14 budaya di action coach untuk mencapai sukses yang berkelimpahan. Dan hari ini, kita membahas dari perspektif ibadah. Sedikit kita ingat sebentar tentang makna integritas. Kalau kita mengacu pada tulisan kemarin, integritas lebih mengarah pada tindakan yang membuat kita jujur dan dipercaya sehingga menimbulkan kewibawaan.
Integritas tidak saja dituntut dari perspektif bisnis, tapi juga dalam ajaran religius. Bahkan integritas/ kejujuran ini tidak hanya sekedar disarankan, tapi wajib dilakukan. Jujur, dalam ajaran islam merupakan suatu kewajiban. Kenapa orang diharuskan untuk jujur?.. Ketika seorang hamba diwajibkan jujur, tentu ada manfaat yang akan didapatkan.
1.    Dengan berperilaku jujur maka akan membawa keuntungan untuk diri sendiri dan juga orang lain. Seperti yang difirmankan Allah dalam Surah Al Mu’minuun 8-11 yang artinya.” Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (ya'ni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
Inilah yang dijanjikan oleh Allah untuk orang yang punya integritas, baik di dalam bisnis maupun dalam beribadah.
2.    Dengan berperilaku penuh integritas/jujur, maka kita akan mendapatkan kepercayaan dari lingkungan kita. Baik lingkungan bisnis maupun lingkungan social. Denga dipercaya, maka bisnis kita akan berjalan lebih besar lagi. Karena, semakin kita dipercaya, maka akan semakin banyak yang mendatangi kita.
Dengan berperilaku penuh integritas, maka akan banyak keuntungan yang kita dapat baik dari sis duniawi maupun akhirat.
Nah… bagaimana dengan orang yang berperilaku tanpa integritas. Akan ada akibatnya juga. Mari, kita lihat akibatnya. Orang yang berperilaku tanpa integritas, bisa disebut juga orang yang berperilaku berlawanan dengan integritas. Lawan dari integritas adalah pembohong. Akibat dari perilaku berbohong/penipu adalah kehancuran. Baik kehancuran di dunia maupun di akhirat. Seperti yang ada di An Nahl 94 yang artinya.
"Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki(mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar."
Dari ayat di atas,  kita bisa mengerti bahwa orang yang melakukan penipuan akan tergelincir perjalanan hidupnya di dunia, dan juga merasaka kemelaratan di dunia juga. Hal ini jelas sekali, karena jika kita melakukan penipuan, maka orang tidak akan percaya lagi dengan kita. Dan akibatnya, orang enggan lagi berhubungan dengan kita. Dalam konteks bisnis, maka orang enggan melakukan transaksi bisnis dengan kita, karena sudah kita tipu.
Tidak cukup hanya dengan itu, orang yang melakukan penipuan juga tidak akan mengalami keberuntungan. Seperti dalam surah An Nahl 116 yang artinya.
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung"
Ayat di atas menyebutkan kebohongan terhadap Allah. Tapi ingat, kalau kita berbohong pada sesama manusia, sebenarnya sama saja dengan kita berbohong pada Allah.
(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan)

Siapapun anda bisa jadi Public Speaker.

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach 25-07-2012


PH Surabaya - Selama ini banyak yang berpendapat, seseorang bisa menjadi Public Speaker kalau punya bakat. Sedangkan yang ndak punya bakat, tidak akan bisa menjadi Public Speaking. Pendapat ini sebenarnya tidak benar. Karena untuk menjadi Public Speaker, siapa saja bisa mempelajari ilmu Public Speaking. Dengan belajar yang tekun, maka seseorang akan bisa menjadi Public Speaker yang handal. Secara mendasar, kalau kita ingin menjadi Public Speaker yang bagus, di awal belajar kita bisa menerapkan 3 langkah :

Pertama, mendata dan mengetahui dimana kita akan berbicara. Kita harus tahu tentang 5 W dan 1 H. 5 W dan 1 H itu antara lain; (Who) siapa yang akan mendengarkan kita. (where) dimana kita akan berbicara, (When) kapan kita bicara, (What) Apa yang akan kita bicarakan atau dalam rangka apa kita berbicara. (Why) Mengapa kita harus berbicara. Dan yang terakhir (How) Bagaimana kita akan berbicara.

Kedua, melatih diri sendiri. Sesudah menemukan data-data tadi, mkaa langkah berikutnya adalah melatih berbicara. Jadi harus latihan, seolah-olah kita sudah benar-benar dihadapan Public.

Ketiga, santai. Pada Saat kita bebricara, sebisa mungkin kita tetap santai.

Sebagai satu contoh.

Pertama 5 W dan 1 H
Who pada siapa kita akan bicara (Pada anggota keluarga dekat sejumlah 4 orang saja atau belasan orang)
Where dimana kita berbicara (Di rumah kita)
When kapan kita bicara (Pada saat jamuan makan malam keluarga)
What apa yang kita bicarakan (menyambut arisan keluarga atau hanya sambutan sekedar makan malam untuk keakraban)
Why mengapa kita bicara (tentu saja karena kita mau melatih kemampuan Public Speaking)
How bagaimana kita bicara (Secara formal atau non formal)

Kedua adalah Latihan. Sebelum hari H, maka kita harus berlatih berbicara persis seperti yang akan kita sampaikan pada hari H.

Ketiga adalah Relaks. Apapun kondisinya, apakah formal atau non formal, tetaplah santai.


Sudahkan Memeriksa Kesehatan bisnis Anda?

Pusat Pelatihan Bisnis/Action coach  25-07-2012
 
Bisnis sama halnya dengan tubuh kita. Artinya, kalau tubuh kita bisa dalam kondisi yang sehat dan juga sakit. Maka bisnis juga sama. Bisnis kita juga bisa dalam kondisi sehat, juga bisa sakit. Sebelum kita mencermati kesehatan bisnis, maka kita cermati dulu tentang logika kesehatan tubuh kita. Tubuh yang sehat secara umum memang bisa dilihat penampilannya. Misalkan, tubuh kita terlihat segar, wajah berseri-seri, selalu semangat, kondisi tinggi dan berat badan juga ideal. Maka secara umum da kasat mata kita akan menyatakan, tubuh kita dalam kondisi yang sehat. Tapi itu secara umum saja dan dilihat berdasarkan kondisi yang kasat mata. Tapi memang tidak selamanya cara itu akurat. Karena kadangkala (tidak selalu) di dalam tubuh yang secara kasat mata terlihat sehat, ternyata mengidap kanker yang mematikan. Contoh, kasus yang terjadi pada Mantan Mentri Kesehatan RI Endang Rahayu Sedyaningsih beberapa waktu yang lalu. Dari kondisi tubuh yang kasat mata, ibu Endang terlihat sehat, Tapi siapa yang tahu kalau di dalam tubuhnya mengidap kanker paru-paru stadium 4. Tahunya bagaimana ada kanker paru-paru stadium 4? ya.. dengan cara pemeriksaan kesehatan di Lab Kesehatan. Dari Lab kesehatan itu, maka akan keluar angka-angka yang menunjukan kondisi setiap bagian tubuh kita, mulai darah, gula dll.
Lantas apa hubungannya dengan bisnis? tentu saja ada hubunganya. Sama halnya dengan tubuh kita, kondisi bisnis kita juga begitu. Bisa jadi secara kasat mata, kita melihat bisnis kita sehat-sehat saja. Misalkan, penjualan dan pengiriman barang/jasa kita begitu padat, Administrasi berjalan lancar, stok juga dalam kondisi aman, promosi besar-besaran juga bisa kita lakukan. Secara kasat mata, kita akan mengatakan bahwa bisnis kita sehat-sehat saja. eiiiit... tunggu dulu. Belum tentu sehat. Memang secara kasat mata kita bisa mengatakan itu. Tapi siapa tahu bisnis anda sedang mengidap Kanker Finacial atau Hypertensi Sumber daya Manusia, Cash flow darah yang kotor. Bisa jadi khan?  Karena itu, untuk lebih akuratnya, kita bisa melakukan pemeriksaan kesehatan bisnis kita dengan data-data yang akurat seperti kita memeriksakan tubuh kita ke Laboratorium. Ingin tahu caranya? klik di  http://www.actioncoach.com/business-health-check
Atau di http://www.actioncoach.com/yonghanbudiyono?m=AssessmentTools&page=1

(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan/photo steps-to-make-your-own-website.com)       

Selasa, 24 Juli 2012

Berbisnis sekaligus Beribadah (puasa hari ke 5)

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach 25-07-2012

Hari Kelima.
Di hari Kelima ini, kita akan membicarakan Budaya/kebiasaan ke 3 di Action Coach yang membawa kita ke kesuksesan yang berkelimpahan. Budaya yang ke 3 ini adalah “Integrity”.  Untuk hari ini kita akan membicarakan integritas dalam perspektif bisnis. Kata Integritas berasal dari bahasa inggris Integrity yang kemudian diserap dalam bahasa Indonesia jadi integritas. Secara harfiah integritas bermakna mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran. Itu makna yang tercantum dalam kamus bahasa Indonesia. Nah.. kalau kita mengacu pada pengertian yang dianut oleh pendiri Action Coach Brad Sugars maka integritas itu bermakna, bahawa setiap individu harus berbicara tentang hal-hal yang benar. Sehingga apa yang dijanjikan itulah yang aka dipenuhi. Dan setiap individu, hanya akan membuat kesepakatan baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain yang memang harus dan bisa ditepati.Setiap Individu, di awal membuat perjajian, juga harus selalu mengkomunikasikan potensi-potensi yang bisa membuat perjanjian batas. Tentang perjanjian-perjanjian yang batal, harus segera ditindaklanjuti.
Nah… selanjutnya kita akan melihat integritas yang berperan dalam perspektif bisnis. Dalam menjalankan sebuah bisnis, kita tidak pernah lepas dari sebuah perjanjian. Pakah dalam bentuk tertulis/MoU ataupun lisan. Perjanjian dalam bisnis juga banyak wilayah (marketing, promosi, penjualan, dll). Sebagai satu contoh, perjanjian jual-beli. Beberapa hal yang sering terjadi pelanggaran dalam jual-beli antara lain, pengiriman yang tidak tepat. Hal-hal penting, ternyata tidak diatur dalam perjanjian jual-beli. Seorang manager marketing perusahaan kertas sebut saja perusahaan A bercerita ke saya tentang masalahnya. Singkatnya begini, perusahaan A ini punya jalur pengiriman kerta ke luar pulau sebagai berikut. Dari gudang menggunakan jasa langganan transportasi truk yang memang  sendiri. Kemudian masuk kekapal menuju luar Jawa timur/pulau dengan Kapal langganan. Semua jalur tranportasi memang sudah di setting sedemikian rupa supaya kertas sampai di tujuan dengan kondisi yang tetap rapi. Tapi suatu saat, tenaga penjualan menjual kertas ke Kalimantan. Hanya saja, pembeli tidak mau menggunakan jasa transportasi yang sudah disetting perusahaan, dengan alas an terlalu mahal. Selain itu, pembeli juga punya jasa tranportasi sendiri yang lebih murah. Dan ini disetujui saja oleh tenaga penjualan tanpa dikomunikasikan lebih jauh efeknya. Dan benar sekali, setelah barang dikirim dan sampai di Kalimantan, ternyata kertasnya dalam kondisi rusak dan tidak bisa dipakai. Akhirnya pemebli complain ke perusahaan. Sementara perusahaan kerta A tidak mau dikomplain dengan alas an, bahwa kerta keluar dari Gudang pabrik dalam kondisi rapi dan tertata. Akhirnya masalah ini bergulir cukup lama dan menjengkelkan.
Dari kasus ini bisa kita ambil satu pelajaran. Bahwa semestinya, hal-hal yang bisa mengakibatka perubahan kondisi barang dan rusaknya perjanjian tidak dibicarakan lebih awal. Jadi seharusnya pada waktu tenaga penjualan deal dengan pembeli di Kalimantan dengan dengan jasa transportasi sendiri, maka tenaga penjualan menjelaskan “jalur transportasi yang disetting perusahaan kertas A adalah untuk kepentingan kondisi baarang. Tapi kalau anda menggunakan transportasi lain, maka ada kemungkinan barang rusak dan tidak bisa dipakai. Nah.. kalau rusak sampai di tempat, perusahaan kertas A tidak mau bertanggung jawab”. Kalau saja pernyataan ini dibuat sebuah perjanjian resmi, maka tidak akan muncul masalah complain seperti di atas. Itu satu contoh saja. masih banyak contoh-contoh lainnya. Misalnnya, barang yang dikirim telat waktu, adanya barang-barang yang tidak sesuai spesifik dll. Kalau hal-hal semacam ini terjadi terus-menerus, maka akan mengikis kepercayaan dari konsumen. Dan pada akhirnya akan sangat memebahayakan kondisi perusahaan. Karena bisnis yang tidak dipercaya, tidak akan mendatangkan konsumen.
Karena itu, integritas menjadi budaya yang memang harus dipegang teguh, baik oleh perusahaan ataupun karyawan dalam perusahaan tersebut.

(Business Relation Action Coach Surabaya Agung Kurniawan Photo gettingsmart.com)

Senin, 23 Juli 2012

Berbisnis Sekaligus Beribadah (puasa hari ke 4)


Hari Keempat
Di hari yang keempat ini, kita akan mendalami tentang ownership dari perspektif ibadah kaum muslim. Untuk bisa melihat budaya “Ownership” dalam perspektif ibadah maka kita  akan memakai 3 kalimat kunci ownership untuk masuk dalam ranah ibadah kaum muslim.
Kalimat kunci yang pertama, bahwa Kitalah yang benar-benar bertanggung jawab atas semua pekerjaan kita. Sehingga hasil dari pekerjaan yang kita lakukan, apapun hasilnya, kitalah yang bertanggung jawab. Kalaupun ada sesuatu yang buruk menimpa kita, itu juga karena kita sendiri. Sekali lagi, tidak ada kambing hitam dalam hal ini. Hal ini juga sudah jelas dalm firman Allah di surah Az-Zalzalah ayat 7-8 yang artinya.
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat  (balasan)nya.

8. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

Dari 2 ayat di atas sudah terlihat jelas, bahwa kita semua akan mendapatkan balasan dari apa yang kita kerjakan. Balasan tidak harus selalu menunggu kita sampai di akherat nanti. Tapi di dunia inipun kita bisa mendapat balasan dari apa yang kita lakukan. Hukum causalitas berlaku di kehidupan ini. Kalau hidup kita ingin lebih baik, maka kita juga harus melakukan tindakan-tindakan yang baik.
Lantas, apa hubunganya dengan bisnis?.... ya... bisnis adalah bagian dari kehidupan manusia sehari-hari. Hidup manusia sehari-hari tidak bisa dilepaskan dari bisnis. Karena untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik sandang maupun pangan, tentu akan terkait dengan bisnis/ekonomi. Sehingga 2 ayat dalam surah Az-Zalzalah maupun hukum causalitas ini juga berlaku dalam bisnis. Artinya... kalau bisnis kita ingin berjalan baik, maka kita juga harus melakukan segala sesuatu yang terkait dengan bisnis dengan sebaik-baiknya. Kita harus memperlakukan konsumen dengan baik, memperlakukan karyawan dengan baik, menjalankan system/aturan main perusahaan atau bisnis dengan baik juga, dll. Prinsipnya semua harus dilakukan dengan baik. Harapannya adalah, kita mendapatkan hasil yang baik. Karena kalau tidak kita lakukan dengan baik, maka hasilnya juga tidak akan baik.
Kalimat kunci yang kedua adalah kita memiliki segala sesuatu/kemampuan untuk untuk melakukan apa yang ingin kita kerjakan dalam hidup ini. Ini artinya, kita diciptakan dengan kondisi yang sangat sempurna.    

surah / surat : Al-Israa' Ayat 70  yang artinya :
70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

Dengan kesempurnaan inilah maka manusia sebenarnya bisa melakukan berbagai daya dan upaya dalam melakukan pekerjaanya dalam hidup ini. Manusia diciptakan dengan kelebihan yang sempurna dari mahkluk yang lain. Dibekali akal untuk berpikir, belajar dll, untuk mencapai tujuannya.
Sedangkan kalimat kunci yang ketiga,  bahwa kalau kita ingin berubah menjadi lebih baik, maka yang pertama kali kita ubah adalah diri kita sendiri. Jadi, yang kita ubah pertama kali bukan orang lain atau sesuatu yang ada di luar kita. Tapi diri kita sendiri. Kalau kita ingin hidup lebih baik, ingin bisnis kita berjaya, maka yang pertama kali kita lakukan adalah melangkah terlebih dahulu menuju arah yang kita inginkan. Kalau kita melakukan ini, insya Allah kita sudah beribadah, karena sudah melakukan perintah Allah dalam surah Ar Rad ayat 11 yang artinya
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."

 (Business relation action Coach Agung Kurniawan photo hari-pertama.blogspot.com)

Bisnis ibarat pohon, Harus Tumbuh, Berhenti=Mati

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach 24-07-2012
Bisnis harus tumbuh setiap saat. Harus tumbuh dan tumbuh, tidak boleh berhenti. Coach Hans Budiyono CEO Action Coach Surabaya menyatakan, bahwa bisnis itu identik dengan pohon. Artinya, pohon itu setiap saat terus-menerus tumbuh dan berkembang. Tidak ada pohon yang berhenti tumbuh. Karena kalau pohon itu berhenti tumbuh, itu artinya sama dengan awal dari kematian. Sebagai contoh, kalau poohon itu sudah tidak tumbuh lagi, maka pohon akan layu, daun mulai berguguran. Tapi tetap kelihatan hidup, sehingga orang tidak menyadari, bahwa sebenarnya itu adalah sebuha proses kematia pohon.
Demikian juga bisnis/perusahaan, terus-menerus harus tumbuh dan berkembang setiap saat kalau ingin bertahan hidup. Tidak boleh stagnan. Sama denga pohon, pada waktu bisnis kita stagnan/tidak tumbuh, maka sebenarnya bisnis kita sedang dalam proses kematian. Nah.... Celakanya, sebagian besar para pebisnis tidak menyadari tanda-tanda kematian bisnis ini. Dan kebanyakan, pebisnis baru menyadari kondisi semacam ini ketika tinggal satu langkah saja menuju kematian bisnis. Dus... ini artinya sudah terlambat dan tidak bisa ditolong lagi.  Karena bisnisnya pada saat tanda-tanda kematian usaha itu muncul, secara kasat mata memang masih dalam kondisi hidup. Administrasi masih jalan, keuangan juga masih jalan, pemasaran juga masih jalan, komunikasi dengan konsumen juga masih jalan. Tapi pada dasarnya, sudah mengalami penurunan daya tahan kesehatan bisnis.
Kondisi seperti ini jika tidak segera disadari oleh para pemilik bisnis, maka bisnis ini akan mengalami kematian. Ok... semoga bisnis kita hari ini dalam kondisi yang sehat semua.  
(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan photo. rumahmetmet.com)

Minggu, 22 Juli 2012

Berbisnis Sekaligus Beribadah (puasa hari ke 3)

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach 23-07-2012

                                            Hari Ketiga
Di hari ketiga ini, kita akan membahas budaya/cultur kedua di action Coach. Cultur kedua yang kami maksud adalah “Ownership”. Dalam kesempatan kali ini saya kutipkan langsung dari web Brad Sugars pendiri Action Coach. Jadi  yang dimaksud Ownership oleh Brad Sugars adalah “I am truly responsible for my actions and outcomes and own everything that takes place in my work and my life. I am accountable for my results and I know that for things to change, first I must change”.
Dari pengertian di atas maka kita dapatkan beberapa kalimat kunci.
  1. Kitalah yang benar-benar bertanggung jawab atas semua pekerjaan kita. Sehingga hasil dari pekerjaan yang kita lakukan, apapun hasilnya, kitalah yang bertanggung jawab.
  2.  Kita mempunyai segala sesuatu/segalanya untuk mewujudkan pekerjaan dan mewujudkan hidup saya.
  3. Saya tahu bahwa untuk sebuah perubahan, maka yang pertama kali berubah adalah diri saya sendiri.
Dari 3 kalimat kunci ini maka akan segera kita uraikan, baik dari sisi bisnis maupun dari sisi ibadah.  
Dari kalimat kunci yang pertama kalau kita jabarkan, maka akan kita dapatkan makna bahwa segala sesuatu yang kita perbuat/kerjakan sekarang, akan memunculkan hasil di waktu yang akan datang. Kalau kita melakukan/mengerjakan hal-hal yang baik dalam bidang usaha kita, maka hasilnya juga akan baik. Pun begitu, kalau kita melakukan hal-hal yang jelek pada bidang usaha kita, maka hasil jelek juga yang akan kita dapatkan. Jadi kalau sekarang kita sedang dalam posisi berjaya dalam bisnis kita, ini adalah hasil yang kita dapatkan dari kerja di waktu yang lalu. Dan kalaupun bisnis kita sedang terpuruk, itupun hasil dari kerja kita di waktu yang lalu, bukan disebabkan orang lain. Tidak ada kambing hitam dalam hal ini. Dalam hal bisnis/usaha, maka apapun yang kita kerjakan di bidang usaha kita saat ini, akan kita tuai beberapa waktu yang akan datang. Nah…. hasil seperti apakah yang para pemilik bisnis inginkan? Tentu jawabanya hanya 1. Yaaaa…. Hasil yang maximal, memuaskan, profit yang besar, dan keberhasilan-keberhasilan yang lainnya. Karena itu, kalau kita ingin hasil yang baik, excellence, maka semua pekerjaan bisnis kita juga harus kita lakukan denga excellence. Service ke pelanggan juga yang excellence, produk yang kita miliki juga harus yang sempurna dll. Dan semua pekerjaan kita lakukan dengan disiplin pada aturan-aturan main yang ada.
Dari kalimat kunci yang kedua, kita dapatkan makna bahwa kita memiliki segala sesuatu untuk mencapai apa yang kita inginkan dalam bisnis kita, dan juga dalam hidup kita. Pada dasarnya setiap manusia memiliki segala modal/sesuatu/kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan ataupun untuk mencapai tujuan hidupnya. Tapi kadangkala pola pikir manusia itu sendiri yang membatasi kemampuan yang dimilikinya. Sebagai satu contoh. Seringkali kita dengar teman, kerabat, orang-orang di sekitar kita mengatakan “waaah saya sebenarnya ingin juga sukses seperti para pengusaha2 itu. Tapi mana mungkin saya bisa seperti itu, saya tidak punya modal dana yang besar, saya tidak punya kemampuan intelektual, saya tidak punya kemampuan ini, itu, dll…”. Inilah bentuk pembatasan kemampuan yang dilakukan manusia sendiri. Padahal, banyak orang sukses juga dengan kemampuan yang sama dengan kita (kalau kita mengatakan “kita terbatas atau tidak punya ini, itu dll…). Contoh, Andre Wongso adalah motivator yang pendidikannya tidak sampai di universitas. Tapi Andre Wongso bisa menjadi seorang motivator yang sukses. Tidak hanya Andre Wongso, bahkan di sekitar kita, banyak pengusaha-pengusaha yang sebelumnya hanya orang biasa-biasa saja, bahkan mungkin kemampuanya lebih rendah dari kita. Ini artinya, pada dasarnya kita memiliki segala sesuatu untuk kita mencapai sesuatu yang kita inginkan, tapi sebelum kita bergerak untuk mencapainya, kita sendiri yang lebih dulu membatasi kemampuan kita sendiri. Ironi…….kita ingin maju, tapi kita sendiri yang membatasi langkah kita.
Nah… kalimat kunci yang ketiga lebih gamblang lagi pengertianya. Kalau kita ingin mencapai sesuatu/berubah lebih baik lagi, maka yang paling pertama kita lakukan adalah kita segera mengubah diri kita sendiri untuk menjadi yang seperti kita inginkan. Minimal kita bergerak satu langkah untuk mendekati atau menuju apa yang ingin kita capai. Terus berubah satu langkah demi satu langkah dan terus kita lakukan secara kesinambungan, maka kita akan sampai juga pada yang ingin kita capai.
(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan/Action coach.com)

Sudahkah Efektif Bisnis Anda?

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach  23-07-2012
Kehidupan perkembangan dunia bisnis dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Berbagai cara dan strategi bisnis digunakan untuk mempertahankan kehidupan perusahaan dari waktu ke waktu. Kalau dalam beberapa dekade yang lalu, bisnis/perusahaan mencoba memperbesar diri supaya bisa bertahan hidup. Sehingga tidak jarang, perusahaan-perusahaan/unit bisnis melakukan akuisisi sebagai upaya memperbesar bisnis. Tujuan akhirnya adalah menjadi perusahaan besar dan bisa bertahan hidup.Itulah yang terjadi pada dunia bisnis kita beberapa dekade yang lalu. Lantas bagaimana kondisi sekarang? apakah masih tetap sama? atau sudah mengalami perubahan?...
Coach Han Budiyono CEO Action Coach Surabaya (PT Surabaya Execellence Action) dalam sebuah forum terbuka dengan para pemilik bisnis di Surabaya dan sekitarnya menyatakan, kehidupan dan cara hidup bisnis sekarang ini sudah mengalami perubahan. Singkat kata, kalau dulu supaya bisa bertahan hidup maka "perusahaan besar akan makan perusahaan kecil sebanyak-banyaknya". Tapi sekarang sudah berubah menjadi "perusahaan yang efektif akan memakan perusahaan yang tidak efektif". Mengapa demikian?. karena perusahaan yang efektif akan melakukan aktivitasnya dengan biaya, waktu yang sangat akurat. Jadi tidak ada pemborosan biaya dan waktu. Dengan demikian hasilnya akan maximal, dan harga jual dari barang dan jasa akan turun drastis tanpa mengurangi kualitas. 
Bagaimana perusahaan-perusahaan besar yang berjalan kurang efektif?. Ya... mereka ibarat manusia yang terlihat dari luar segar bugar, padahal di dalamnya sedang mengidap penyakit yang mematikan.  Sudah banyak peristiwa-peristiwa yang menunjukan perusahaan-perusahaan atau bisnis-bisnis dalam skala besar yang bertumbangan karena kurang efektif da efesien.
Nah..... bagaimana dengan perusahaan/unit bisnis anda? Efektifitas bisnis/perusahaan anda tetap harus diupayakan, kalau tidak ingin didahului oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi secara efektif.

(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan. photo simiesievenfold.wordpress.com)

Masalah SDM Perusahaan = tidak bisa jualan

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach 22-07-2012
Sampai saat ini, masalah pengelolaan Sumber Daya Manusia masih menjadi kendala serius di beberapa perusahaan secara nasional pada umumnya da juga Surabaya pada khususnya. Masalah Sumber Daya Manusia ini, kalau tidak ditangani secara serius, maka akan bisa sangat menghambat kinerja perusahaan. Bahkan kalau semakin parah, akan menghambat perkembangan perusahaan untuk maju dan meningkatkan gradenya lebih tinggi lagi. 
kalau anda tidak percaya, hasil dialog saya dengan beberapa pemilik usaha ini, bisa anda jadikan perenungan bagi anda yang juga sedang punya masalah yang sama.
Kemarin siang, saya sempat bicara dengan beberapa pemilik usaha. Bapak Suswadi (nama saya samarkan) pemilik usaha outsourching menyatakan kepada saya, bahwa sebenarnya perusahaanya masih bisa dan mampu untuk menjual lebih banyak lagi jasa. Karena peluang masih sangat terbuka, dan perusahaan-perusahaan masih banyak yang ingin menggunakan jasa perusahaan bapak Suswadi. Tapi bapak suswadi belum berani menerima tawaran itu. Alasanya, karena selama ini SDM yang dimilikinya belum benar-benar bekerja secara Maximal. Bagaimana bisa menerima tawaran dari konsumen baru, kalau hasil kerja dari tenaga outsourchingnya masih berkualitas 60% saja dari yang diharapkan????? Tapi pak Suswadi nampaknya masih belum tahu bagaimana cara menyelesaikan. 
Beberapa jam kemudian setelah saya dialog dengan pak Suswadi, saya sempatkan berdialog dengan Coach Humprey Rusli yang bermarkas di Action Coach Surabaya di PTC. Coach Humphrey mengatakan, saat ini masalah SDM memang mencuat kembali dalam intensitas yang sangat serius. Karena permasalahan SDM bukan lagi masalah penggajian atau pengupahan. Tapi terkait dengan atitude, kualitas kerja dll yang lebih ke humanitas. Nah... khabar buruknya, ternyata para pemilik bisnis banyak yang tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah ini. Karena itu, hadirnya para Coaches (action coach) di perusahaan-perusahaan sebagai pedamping bisnis adalah untuk memandu, menunjukan jalan keluar permasalahan-permasalahan yang dihadapi para pemilik bisnis, termasuk permasalahan SDM.
Coach Humphrey yang termasuk dalam 8 besar coaches internasional ini juga menyatakan, Pak Suswadi bukan satu-satunya pemilik bisnis yang terkena masalah SDM. Karena dalam beberapa bulan terakhir ini Coach Humphrey juga menangani perusahaan-perusahaan yang bermasalah dengan SDM, baik yang ada di Sidoarjo maupun di Surabaya. Dan syukurlah satu per satu mereka mulai bernafaas lega bisa terlepas dari masalah SDM ini.

(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan. Photo pascatrisakti.com)     

Sabtu, 21 Juli 2012

Berbisnis Sekaligus Beribadah (puasa hari ke 2)


Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach 22-07-2012
Hari Kedua
 




Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
Dalam tulisan sebelumnya kita sudah membahas tentang commitment dalam perpspektif bisnis. Nah.. dalam tulisan kali ini, kita akan melihat dalam perpspektif ibadah. Visi adalah tujuan yang akan kita capai, sedangkan misi adalah bagaimana cara kita mencapai tujuan itu. Kalau kita berdoa, sebenarnya kita sudah menetapkan Visi/Tujuan yang kita inginkan untuk kita dapatkan. Bahkan doa ini kita ulang-ulang di waktu waktu tertentu, sesudah sholat, sesudah mengaji dll. Artinya di dalam kehidupan kaum muslim, Visi/Tujuan/Doa ini diulang-ulang setiap saat. Dalam dunia motivasi, doa yang kita panjatkan berulang-ulang ini juga sebagai afirmasi dari apa yang kita inginkan. Dengan sering diulang-ulang maka apa yang kita doakan akan terprogram dalam otak kita. Kalau doa kita sudah tertanam benar di dalam otak kita, maka otak kita akan bekerja untuk mencari jalan terwujudnya doa kita. Selain itu, doa yang kita ulang-ulang, juga berarti supaya tujuan/doa kita menjadi jelas untuk diri sendiri dan terfokus. Dengan demikian kita akan selalu comit untuk memelihara Visi kita supaya tetap terjaga dalam kehidupan sehari-hari, dan kita bisa memberikan segala upaya dan perhatian kita kepada Visi/tujuan/doa kita secara totalitas. Secara totalitas ini dalam pengertian, kita harus percaya baik secara psikologi maupun secara fisik bahwa visi/tujuan/doa kita itu akan tercapai. Secara psikologi, artinya visi/tujuan/doa itu tertanam dalam hati kita akan tercapai. Dan ini memang yang diinginkan Allah dari kita. Seperti yang ada dalam hadits Qudsi "Aku tergantung pada prasangka hambaku terhadap diriku dan Aku selalu bersamanya apabila ia selalu mengingatku".  Dari sini sudah sangat jelas bahwa kita harus totalitas dalam menjaga visi/tujuan/doa kita dan percaya akan tercapai. Bahkan untuk menolong kita menjaga kepercayaan itu, Allah juga menjamin dalam firmannya QS Al Mu’min ayat 60 di awal tulisan ini.
Selain secara psikologi, kita harus percaya secara totalitas, secara fisik kepercayaan ini juga harus dilakukan secara totalitas. Secara fisik ini berarti usaha/ikhtiar harus/wajib dilakukan. Kalau dalam dunia bisnis, maka yang dimaksud dengan ikhtiar ini sebenarnya adalah misi.  Misi adalah cara bagaimana kita mencapai tujuan kita. Meskipun Allah sudah menjamin bahwa kalau kita berdoa maka akan diperkenankan seperti dalam firmanya di atas. Tapi kita juga harus paham bahwa Allah juga mewajibkan kita untuk Ikhtiar. 

QS Al Qasash 77 yang artinya, “Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu [kebahagiaan] negri akherat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari [kebahagiaan] dunia. Berbuat baiklah [kepada orang lain] sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi karena sesunggunya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
Oleh karena itu, mencapai doa,  kita tidak cukup hanya berdoa saja. Jadi kalau kita hanya berdoa saja, tanpa melakuka Ikhtiar, itu sama halnya dengan kita hanya menetapkan Visi tanpa adanya Visi. Nah.. kalau kita hanya menetapkan visi saja tanpa kita melakukan misi, maka sampai kapanpun, Visi itu hanya tinggal visi saja dan tidak akan pernah tercapai.
Demikian halnya juga dengan doa kita, kalau kita hanya berdoa dan berdoa saja tanpa ikhtiar sama sekali, maka doa itu hanya akan tinggal di angan-angan kita saja.
Dari uraian saya tentang Commitment baik dari perspektif Bisnis maupun perspektif ibadah, maka muncul satu kesamaan, bahwa commitment yang tertuang dalam bentuk visi dan misi adalah merupakan Doa dan Ikhtiar. Sehingga kalau kita melakukan atau melaksanakan commitment ini dalam perpspektif ibadah, maka kita akan mendapatkan 2 hal sekaligus, yaitu keuntungan dari perspektif  bisnis yang akan kita dapatkan di duniawi dan kuntungan dari perspektif ibadah yang akan kita dapatkan di akherat.
(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan/ Photo wakeuptolive.com)

Kalau Bisa Bicara Langsung, Np Facebook?

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach 22-07-2012
Karena menuliskan kekecewaanya di Facebook terhadap gurunya yang dianggap memberi tugas terlalu berat, 4 siswa SMAN 4 Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, dikeluarkan dari sekolah. (Peristiwa ini terjadi beberapa tahun yang lalu) Tapi peristiwa yang senada dengan peristiwa ini masih terus menerus terjadi sampai saat ini.

Facebook adalah sarana komunikasi bagi siapa saja. Tentu saja, pada awalnya facebook diciptakan untuk mempermudah komunikasi. Jadi pada dasarnya, bagi yang bisa dan memungkinkan untuk berkomunikasi langsung, tidak perlu memanfaatkan facebook. Tapi bagi mereka yang kesulitan berkomunikasi secara langsung, barulah mereka menggunakan Facebook.

Dengan demikian, bagi para siswa yang setiap hari bertemu secara fisik dengan sang guru, mestinya tidak perlu memanfaatkan Facebook. Jadi dalam kasus siswa SMAN 4 Tanjung Pinang, Kepulauan Riau itu mestinya tidak perlu terjadi. Karena siswa bisa langsung menyampaikan permasalahaya pada guru. Bukan menulis di Facebook. Kalau kemudian siswa tidak berani menyampaikan permasalahanya pada guru, berarti ada permasalahan komunikasi diantara siswa dan guru.

Nampaknya ada perbedaan pola komunikasi antara guru dan siswa pada saat ini dengan beberapa puluh tahun yang lalu. Saat ini, pola hubungan guru dan murid hanya sebatas guru menyampaikan ilmu dan siswa menerima ilmu. Kondisi ini akan berpengaruh pada pola komunikasi yang terbangun. Padahal dulu, guru tidak saja menyampaikan ilmu tapi juga menjadi pamomong bagi murid.

Penulis masih ingat betul sekitar tahun 1980 an waktu masih di bangku sekolah dasar. Sebagai pengenjawantahan Guru sebagai pamomong, maka setiap hari Sabtu, guru selalu mengajak semua muridnya bercocok tanam di ladang sekolah. Sehingga guru tidak saja megajarkan ilmu tentang bercocok tanam, tapi juga momong murid dalam berperilaku secara langsung, baik antara murid dengan murid, murid dengan guru, murid dengan lingkungan pertanian dan para petani yang ada di sekitar lahan sekolah.

Di setiap hari Sabtu, murid dan Guru tidak hanya bercocok tanam, kadang kala juga pergi masuk ke hutan dan tegalan masyarakat. Sehingga dengan cara semacam ini muncul kedekatan antara murid dengan Guru seperti halnya kedekatan anak dan bapak atau Ibu. Dengan kondisi yang demikian, maka murid tidak akan sembarangan mengumpat atau mengeluarkan kata-kata yang tidak tepat pada sang Guru.

(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan) Photo arifhidayat.com

Korea Negeri Ginseng

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach – 22-07-2012
Korea Selatan juga disebut sebagai Negeri Ginseng. Ginseng dalam bahasa Korea Selatan disebut dengan Insam. Nampaknya, predikat ini memang tepat dan tidak berlebihan. Karena kalau kita lihat dalam kehidupan sehari-hari keberadaan Ginseng ini memang hampir selalu mewarnai kehidupan masyarakat Korea Selatan. Di Korea Selatan, Ginseng atau Insam ini dibudidayakan sedemikian rupa sehingga banyak sekali jenisnya. Di pasar kebutuhan sehari-hari atau pasar tradisional, kita akan melihat berbagai jenis Ginseng Sayur. Ginseng Sayur ini bentuknya kecil-kecil dan memang digunakan untuk bahan sayur.

Dan makanan yang mengandung Ginseng, di Korea Selatan
antara lain Soup Ayam ginseng.

Bahkan orang-orang tertentu di Korea Selatan, sering langsung mengunyah ginseng ini secara langsung, tidak perlu disayur.

Di tempat lain, di toko yang memang menyediakan berbagai jenis Ginseng, maka kita akan melihat hal yang sangat menakjubkan. Di toko semacam ini, akan dipajang Ginseng yang berumur muda sampai puluhan bahkan ratusan tahun. Sehingga bentuknya juga bermacam-macam, mulai dari yang hanya beberapa cm sampai sebesar orang dewasa. Ginseng ini, supaya tetap hidup maka harus dimasukan ke dalam tabung kaca dengan berbagai model tabung dari yang standard sampai tabung kaca artistic. Supaya Ginseng di dalam tabung kaca ini tetap hidup dan tu
mbuh, maka Ginseng itu direndam dengan alkohol dalam tabung itu juga. Kemudian alkohol itu juga bisa diminum sedikit demi sedikit untuk menambah kesehatan tubuh. Sesudah alkohol itu kita ambil, maka harus segera diganti dengan alkohol yang baru, supaya ginseng tetap hidup dan tumbuh.

Kalau yang tidak suka dan tidak biasa minum alkohol, maka di Korea Selatan juga disediakan Teh Ginseng. Teh Ginseng, ini teh yang bahanya dibuat dari Ginseng. Sehingga kalau kita minum teh ini, memang rasanya Ginseng dan segar sekali. Bentuk teh Ginseng ini seperti extrak, kemudian kita campur dengan air hangat.

Beberapa manfaat Ginseng di Korea Selatan antara lain, meningkatkan stamina tubuh supaya tidak kelelahan, memperbanyak mengeluarkan cairan dalam tubuh yang tidak diperlukan, mencegah iritasi dll.
Dengan gambaran semacam itu, maka Indonesia yang gudang rempah-rempah, mestinya punya lebih banyak aneka ragam dan aneka cara mengubah rempah-rempah menjadi ikon Indonesia yang juga menyehatkan warganya.
(Business Relation Action CoachAgung Kurniawan)
//PhotoKoreanredginseng.com/ tradekorea.com./samwonhouse.com

Jumat, 20 Juli 2012

Berbisnis Sekaligus Beribadah (Puasa hari ke 1)

Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach 21-07-2012
 Puasa Hari Pertama
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Bulan Ramadhan bagi umat muslim adalah bulan yang dinanti-nanti, karena di dalam bulan ini banyak berkah yang didapatkan baik dari perspektif ibadah maupun ekonomi. Dalam perspektif ibadah, bulan Ramadhan  menjadi kesempatan masyarakat muslim untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan. Seperti yang difirmankan Allah.  
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Dengan firman ini sangat jelas, kalau kita mengaku sebagai orang beriman maka kita wajib berpuasa supaya kita menjadi orang yang bertakwa. Selama bulan Ramadhan ini, banyak laku ibadah yang dilakukan kaum muslim. Sehingga dengan banyaknya laku ibadah ini memang akan membuat kaum muslim menjadi lebih bertaqwa lagi. Realitas yang ada di masyarakat kita, aktivitas umat muslim pada bula Ramadhan, tidak saja melulu beribadah. Memang ada sebagian yang mengkhususkan beribadah dan meninggalkan aktivitas keduniawian. Saudara-saudara kita yang mengambil langkah seperti ini, sudah mempersiapkan segala kebutuhan ekonomi jauh jauh hari Ramadhan. Sehingga begitu memasuki bulan Ramadhan, sudah tidak lagi direcoki urusan ekonomi, tapi fokus pada ibadah. Di sisi yang lain, masih ada kaum muslim yang tetap melakukan kegiatan ekonomi/bisnis bahkan lebih gencar lagi, karena kebutuhan Ramadhan dan lebaran menjadi tuntutan ekonomi. Nah... apakah berarti saudara-saudara  kita yang tetap gencar berbisnis selama bulan Ramadhan ini tidak punya kesempatan yang sama dalam beribadah?... tentu saja tidak demikian, karena segala sesuatu itu tergantung dari niatnya. Untuk meniatkan sesuatu tentu kita membutuhkan ilmu dan pengetahuan, agar supaya kita meniatkan hal-hal yang baik saja. Dari perspektif itulah Action Coach Surabaya melalui www.Pusatpelatihanbisnis.blogspot.com  menghadirkan rubrik “berbisnis sekaligus beribadah”,  karena  dalam berbisnispun sebenarnya kita juga beribadah  menjalankan perintah perintah Allah. Nah.. supaya aktivitas kita berbisnis bisa mengarah pada ibadah, maka dalam tulisan ini akan kita pelajari 14 culture/budaya/kebiasaan yang membawa kita pada kesuksesan yang berkelimpahan dan tetap dalam koridor ibadah. 14 culture itu antara lain : 1 Commitment. 2 Ownership. 3 Integrity. 4 Excellence. 5 Communication. 6 Succes. 7 Education. 8 Team Work. 9 Ballancing. 10 Fun. 11 Sistem. 12 Consistency. 13 Gratitude. 14 Abundance. 14 culture ini akan kita kaji secara mendalam dengan koridor ibadah, sehingga akan mengarahkan pada perilaku berbisnis sekaligus beribadah.
1.           Commitment. Commitment berarti kita mencurahkan segala daya, upaya kita untuk tujuan yang kita tetapkan. Di dalam commitment ini tercakup juga visi dan misi. Sehingga kita diharuskan menentukan/menetapkan tujuan atau visi apa yang akan kita capai. Tidak hanya itu, tapi kita juga dituntut merencanakan bagaimana cara mencapai visi yang sudah kita tetapkan. Cara untuk mencapai visi itulah yang disebut dengan misi. Dalam bisnis skala kecil dan menengah, Visi atau tujuan, jarang sekali ditentukan, atau bahkan tidak ditentukan sama sekali. Atau bisa jadi sudah kita tetapkan tapi masih kurang jelas. Sebagai contoh, kalau kita berdagang bakso, maka yang sering terjadi pada pebisnis adalah yang penting kita berdagang Bakso. Atau “pokoknya jualan bakso” itu saja. Tanpa  ada tujuan yang jelas. Sehingga dalam melakukan penjualan bakso, ya jualan begitu saja seperti hari hari biasa, tanpa kita menetapkan tujuan yang jelas. Padahal, seharusnya kita menetapkan tujuan yang jelas yang harus kita capai. Misalnya, tiap hari kita dapat menjual bakso sampai 1000 porsi, 1 tahun kemudian bisa berkembang jadi 3 – 5 cabang, dst. Ini menjadi penting, supaya bisnis kita berjalan menuju fokus yang kita tentukan. Nah… kalau tujuan/Visi sudah ditentukan dengan jelas, maka langkah berikutnya adalah kita memetakan misi. Misi adalah cara bagaimana kita mencapai Visi/tujuan yang sudah kita tentukan. Kalau kita sudah menentukan Visi di atas, maka yang perlu kita lakukan sekarang adalah merancang serangkain misi untuk mencapainya. Misalnya, kita membuat promosi yang sangat gencar sehingga semua orang tahu kalau kita berjualan bakso. Kita buat produk yang sangat baik dan membuat pembeli akan kembali lagi dan jadi pelanggan tetap. Kita juga ciptakan lokasi jualan yang sangat mudah ditemukan dan sangat nyaman untuk konsumen.
Itulah pengertian Commitment kalau kita lihat dalam perspektif bisnis. Sedangkan pengertian commitment dalam perspektif ibadah akan kita bahas dalam rubrik ini selanjutnya.

(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan, Photo