Pusat Pelatihan Bisnis/Action Coach Surabaya 24-07-2012

Dari lokasi wisatanya sendiri, pada awalnya bukanlah sesuatu yang indah
benar. Saya pernah datang ke suatu wisata alam yang cukup ramai dikunjungi
warga. Pada dasarnya, tempat ini hanyalah sebuah sungai yang mengalir di
lembah, dan ada plengsengan pengendali air. Pada waktu musim panas, airnya
tidak terlalu banyak, sehingga dasar sungai yang terdiri atas kerikil dan
bebatuan terlihat jelas. Warga juga bisa masuk ke badan sungai dengan sedikit
bermain air. Kemudian di sediakan tempat untuk membakar daging (Bulkogi)
makanan khas Korea Selatan. Sisi sungai ada tebing setinggi 10 meter, sedangkan
sisi yang lainnya ada lapangan tanah. Lapangan tanah ini dibagi untuk lapangan
sepak takraw, Voli dan sepak bola. Taman rekreasi ini juga dilengkapi dengan
kamar mandi dan toilet yang terawat dan benar-benar bersih (pokoknya, masuk
toilet dan kamar mandi pasti krasan). Begitu menyenangkan di taman rakreasi
ini. Padahal, kalau kita lihat lokasi awalnya, hanyalah sungai yang mengalir di
lembah. Apa istimewahnya? di tempat kita ini banyak lokasi semacam itu. Coba
kalau dikelola dengan benar, tentu lokasi wisata kita akan lebih banyak dan
lebih berkualitas dari sekarang. Tidak kalah pentingnya, di setiap tempat
rekreasi, selalu saja ada petugas kebersihan yang setiap detik berkeliling
untuk mengambil sampah yang tercecer. Tapi, di sisi lain, tidak ada satupun
pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Semua tertib dan disiplin
memasukan sampah ke dalam bak sampah.
Bagaimana dengan jalan menuju lokasi ini?.. nampaknya pemerintah Negeri
Ginseng Korea Selatan memang benar-benar memperhatikan dan ikut merasakan apa
yang dirasakan masyarakatnya. Lokasi wisata yang satu dengan yang lain, memang
dibuat tidak terlalu jauh jaraknya. Dengan cara demikian, warga tidak akan
jenuh dalam perjalanan, karena bisa singgah ke beberapa tempat wisata dalam
satu perjalanan. Di sisi lain, bagi pengendara dan wisatawan yang cape dalam
perjalanan, juga sudah disediakan tempat istirahat yang lagi-lagi membuat kita
krasan. Tempat istirahat cukup luas, sehingga kalau sudah datang musim libur,
maka akan terlihat puluhan bus wisata berjajar untuk istirahat sebentar. Lokasi
ini sebenarnya untuk beristirahat. Tapi sepintas lalu seperti tempat tujuan
wisata itu sendiri. Karena di tempat ini juga tersedia beragam souvenir, sayur
dan kebutuhan para wisatawan. Toilet dan kamar mandi dengan kebersihan dan
estetika seperti hotel. Dan yang penting, anda tidak perlu bayar seperti yang
terjadi di Indonesia.
Bagaimana pemerintah dan perusahaan mendukung wisata?
Pemerintah dan perusahaan sangat mendukung wisata. Di korea selatan ada 4
musim (musim Panas, gugur, dingin (salju), semi). Kebijakan pemerintah Negeri
Ginseng Korea Selatan di setiap musim itu, ada libur sekitar 1 minggu yang
disebut libur musim panas, gugur, dingin, semi. Nah... pada liburan musim
itulah, semua perusahaan mengajak karyawannya untuk berwisata. Sehingga pada
waktu liburan musim itu, kita akan melihat begitu banyak warga yang berwisata.
Yang perlu kita catat dan kita tiru dari bangsa Korea Selatan adalah
kebanggaan warga Negeri Ginseng Korea Selatan. Pada suatu waktu saya berdialog
dengan mereka. Hampir semua orang Korea Selatan kalau bertemu dengan orang
Indonesia kemudian terjadi dialog tentang wisata, maka orang Korea Selatan itu
akan mengatakan
"Bali itu memang sangat Indah di dunia...........tapi Pulau Cheju Do
adalah yang nomer satu di dunia"
Warga Indonesia yang tinggal lama di Korea Selatan akan senyum-senyum
mendengar kalimat itu. Karena kalimat di atas seringkali disampaikan warga
Korea Selatan ke warga Indonesia. Pulau Cheju Do adalah satu provinsi yang
berbentuk pulau yang letaknya di ujung selatan Korea Selatan. Dan Pulau ini
dikonsep dan dikelola seperti pulau Bali.
Begitulah..... Nasionalisme bangsa Korea Selatan akan produk dalam negerinya
sangat tinggi, dan dikagumi oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Bagaimana dengan
kita??????????
(Business Relation Action Coach Agung Kurniawan)